Garuda Indonesia menghentikan sementara operasional pesawat Boeing 747-400 (ER-BOS) yang salah satu mesinya sempat mengeluarkan percikan api saat mengangkut jamaah haji pada Rabu (16/5). Peristiwa tersebut menyebabkan pilot memutuskan untuk mendaratkan pesawatnya kembali setelah sebelumnya telah lepas landas.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan operasional pesawat dihentikan sementara atau grounded untuk menjalani inspeksi bersama pihak-pihak terkait. Pesawat tersebut bisa dioperasionalkan kembali jika dinyatakan siap terbang oleh otoritas terkait.
Dia mengatakan, keputusan pilot melakukan prosedur return to base (RTB) aau kembali ke bandara keberangkatan merupakan langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek keselamatan dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut. Keputusan RTB tersebut diambil oleh pilot dengan mempertimbangkan kondisi kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api.
"Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis Kamis (16/5).
Irfan mengatakan, Penerbangan dengan rute Makassar-Madinah tersebut membawa 450 jamaah haji dan petugas haji Kelompok Terbang (Kloter) 05 Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa. Dia memastikan semua penumpang dan kru yang bertugas dalam kondisi selamat dan telah diterbangkan kembali ke Madinah.
Kronologi Kejadian
Pesawat Garuda Indonesia GA-1105 yang membawa jamaah haji Makassar terpaksa kembali mendarat sesaat setelah lepas landas pada Rabu (15/5). Keputusan pilot tersebut terjadi karena salah satu mesin pesawat mengeluarkan percikan api.
Pesawat GA-1105 lepas landas pukul 15.30 WITA dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 waktu setempat. Salah seorang penumpang, Gowa Nazaruddin, mengatakan terdengar getaran dekat pintu saat pesawat lepas landas.
"Tadi ada bergetar dekat pintu, dekat WC sebelah kiri. Saya duduk sebelah kanan, di depan ku juga bergetar (kursi). Saya cuma bisa berzikir," kata gowa, Rabu (16/5).
Getaran tersebut terus terjadi setelah 10 menit lepas landas. Dia pun menanyakan hal tersebut ke pramugari.
Selang beberapa saat, terdengar pengumuman dari pilot pesawat bahwa akan mendarat kembali atau return to base (RTB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Pesawat mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul pada pukul 17.15 WITA.
Setelah lepas landas, jamaah sempat dipulangkan terlebih dahulu ke Asrama Haji Sudiang untuk menunggu perisapan pesawat pengganti. Jamaah kemudian diberangkatkan kembali menggunakan pesawat pengganti Boeing 747-400 (ER-TRV) pada pukul 22.02 WIB, Rabu (15/5).