Kemenhub Masih Investigasi Insiden Mesin Terbakar Pesawat Garuda

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Ilustrasi. Kemenhub menyatakan, investigasi terkait insiden Garuda Indonesia pada penerbangan GA-1105 masih berlangsung.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
16/5/2024, 19.48 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menyatakan, investigasi terkait insiden Garuda Indonesia pada penerbangan GA-1105 masih berlangsung.  GA-1105 adalah penerbangan haji dengan rute Makassar-Madinah menggunakan pesawat B747-400 yang memercikan api pada salah satu mesinnya usai lepas landas.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pesawat tersebut kini dilarang terbang dan pemerintah fokus memeriksa mesin tersebut. Menurutnya, investigator masih menunggu mesin B747-400 yang dikirim oleh maskapai. Oleh karena itu, Adita telah menginstruksikan Garuda Indonesia untuk mengganti penerbangan tersebut.

"Pengangkutan penerbangan haji Garuda digantikan oleh satu unit pesawat Boeing B777-300ER dan satu unit pesawat Airbus A330-200. Kedua pesawat tersebut sudah diberangkatkan hari ini," kata Adita kepada Katadata.co.id, Kamis (16/5).

B747-400 adalah jenis pesawat besar atau wide body berkapasitas 660 kursi. Sementara itu, B777-300ER  dan A330-200 adalah pesawat satu lorong atau narrow body. Kapasitas kursi B777-300 mencapai 550 kursi  dan A330-200 sejumlah 406 kursi.

Adita mengatakan Inspektur Penerbangan Kemenhub telah mengingatkan maskapai yang menerbangkan jamaah haji untuk mengetatkan proses pemeriksaan. Menurutnya, hal tersebut penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

Menurut dia, maskapai sudah seharusnya melakukan pemeriksaan fisik setidaknya tiga jam sebelum lepas landas. Beberapa hal yang wajib diperiksa adalah document maintenance log book.

"Pemeriksaan buku itu dilakukan untuk melihat hal yang dikeluhkan pilot dan pemeriksaan yang dilaksanakan teknisi pesawat tersebut," ujarnya.

Di samping itu, Adita menyampaikan kru penerbangan selayaknya memeriksa peralatan kondisi darurat, pemeriksaan mesin secara visual, dan kesiapan awak kabin dan pilot.

Pengamat Penerbangan dan Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia Alvin Lie mengatakan Garuda menyewa B747-400 tersebut khusus untuk angkutan haji. Pesawat tersebut memiliki kode registrasi ER-BOS atas nama maskapai asal Moldova, yakni Terra Avia ltd.

Alvin menyampaikan pilot utama dalam penerbangan GA-1105 merupakan pegawai Terra Avia. Oleh karena itu, Alvin menilai investigasi perlu fokus pada perawatan pesawat selama dioperasikan Terra Avia.

"Perlu diketahui bahwa sebuah pesawat mesinnya bisa diganti-ganti. Tidak selamanya sebuah pesawat menggunakan mesin yang sama," ujarnya.

Alvin mempertanyakan waktu pemakaian dan riwayat pemakaian pesawat yang disewa dari Terra Avia tersebut. Selain itu, ia mempersoalkan pihak yang melakukan perawatan dan suku cadang yang digunakan.

Menurutnya, sumber masalah percikan api tersebut baru bisa ditemukan setelah ada investigasi. Pada saat yang sama, Alvin menekankan investigasi terhadap mesin B747-400 bukan adalah mencegah kejadian sama terulang, bukan mencari pihak yang bertanggung jawab.

"Penyelidikan insiden dan kecelakaan pesawat fokus mencari apa penyebabnya. Jangan disamakan dengan investigasi polisi," katanya.

Reporter: Andi M. Arief