Pesawat Qatar Airways dengan rute D0ha ke Dublin mengalami turbulensi parah hingga menyebabkan 12 orang terluka pada Minggu (27/5).
Penerbangan yang mendarat dengan selamat di Dublin, Inggris ini menggunakan pesawat keluaran Boeing seperti yang digunakan Singapore Airlines saat mengalami turbulensi parah beberapa hari lalu.
Meski sama-sama menggunakan pesawat keluaran Boeing, tipe pesawat yang digunakan Qatar Airways adalah Boeing 787 Dreamliner. Tipe ini berbeda dengan yang digunakan Singapore Airlines yang saat turbulensi yakni Boeing 777-300 ER. .
Profil Pesawat Boeing 787 Dreamliner
Mengutip situs perusahaan, Qatar Airways saat ini mengoperasikan sebanyak 229 armada. Dari jumlah tersebut, perusahaan memiliki 44 unit tipe Boeing 787 Dreamliner.
Adapun 787 Dreamliner terdiri dari tipe 787-8, 787-9, dan 787-10. Pesawat yang digunakan saat turbulensi adalah Boeing 787-9 yang dimiliki Qatar Airways sebanyak 9 unit.
Mengutip situs Boeing, 787 Dreamliner menggunakan teknologi terdepan di industri penerbangan. Nama dreamliner disematkan karena pesawat tipe ini menghasilkan efisiensi bahan bakar dan fleksibilitas jangkaun pesawat.
Pesawat berbadan lebar ukuran sedang ini mulai terbang pada 2011 dan dapat mengangkut 242-350 penumpang.
Larangan Terbang
Badan regulator Amerika Serikat atau FAA dan maskapai pengguna Boeing 787 Dreamliner sempat sepakat untuk sementara menghentikan operasi penerbangan Boeing 787 Dreamliner di seluruh dunia pada 17 Januari 2013. Larangan terbang ini disebabkan karena kerusakan baterai.
Larangan terbang dari FAA muncul sesudah All Nippon Airways di Jepang dipaksa mendarat darurat dan melakukan evakuasi terhadap para penumpangnya.
Kronologi Turbulensi Pesawat Qatar Airways
Mengutip Reuters, penumpang yang diwawancarai stasiun penyiaran Irlandia RTE sesaat setelah turun mengatakan bahwa turbulensi terjadi kurang dari 20 detik saat layanan makanan dan minuman sedang berjalan.
Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah kecil” penumpang dan awak mengalami luka ringan selama penerbangan dan menerima perawatan medis. Maskapai ini tidak secara langsung mengomentari turbulensi tersebut, tetapi mengatakan masalah tersebut masih dalam penyelidikan internal.
Pesawat Boeing 787 Dreamliner ini mendarat dengan selamat di Bandara Dublin, Inggris sebelum pukul 13.00 waktu setempat. Saat mendarat, berbagai layanan darurat seperti pemadam kebakaran dan tim penyelamat sudah menanti.
Insiden turbulensi pesawat ini terjadi hanya beberapa hari setelah 104 penumpang terluka dan seorang pria dengan penyakit jantung tewas dalam penerbangan Singapore Airlines yang dilanda turbulensi parah.
Menurut data pelacakan penerbangan penerbangan, SQ321 dari London ke Singapura terbang pada ketinggian 37.000 kaki pada hari Selasa ketika pesawat turun tajam sebelum naik beberapa ratus kaki. Kemudian berulang kali turun dan naik selama sekitar satu menit.
Sekitar 65.000 pesawat mengalami turbulensi sedang setiap tahunnya di Amerika Serikat, dan sekitar 5.500 mengalami turbulensi parah. Namun, angka-angka ini terus bertambah
Paul Williams, seorang profesor ilmu atmosfer di Universitas Reading di Inggris pada 2022 mengatakan kepada CNN bahwa perubahan iklim mengubah turbulensi. “Kami menjalankan beberapa simulasi komputer dan menemukan bahwa turbulensi parah bisa berlipat ganda atau tiga kali lipat dalam beberapa dekade mendatang,” kata Williams.
Temuan tersebut, yang kemudian dikonfirmasi melalui observasi, menyoroti jenis turbulensi yang disebut “turbulensi udara jernih”, yang tidak terkait dengan petunjuk visual apa pun seperti badai atau awan. Berbeda dengan turbulensi biasa, turbulensi terjadi secara tiba-tiba dan sulit dihindari.
Singapore Airlines sebelumnya mengatakan, penerbangannya mengalami turbulensi mendadak. Seorang juru bicara mengatakan pada hari Minggu bahwa penyelidikannya sedang berlangsung. Analisis CNN sebelumnya terhadap data satelit menemukan bahwa penerbangan tersebut memasuki area di mana terjadi badai petir, yang dapat menghasilkan turbulensi. Belum diketahui turbulensi seperti apa yang dialami pesawat Qatar Airways.