Kementerian Perekonomian: Investasi Volkswagen Tertahan IEU-CEPA

ANTARA FOTO/REUTERS/Radovan Stoklasa/hp/cf
Radovan Stoklasa Karyawan bekerja di jalur perakitan saat pabrik konstruksi Volkswagen dibuka kembali setelah ditutup bulan lalu akibat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Bratislava, Slovakia, Selasa (28/4/2020).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
30/5/2024, 17.12 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut, realisasi Volkswagen AG di ekosistem kendaraan listrik Indonesia tertahan oleh perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA. Pabrikan mobil Eropa ini berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik dengan investasi mencapai US$ 3 miliar.

"Volkswagen tetap investasi di dalam negeri, semuanya masih dalam pipeline. Realisasi investasinya akan mengikuti secepat apa perundingan IEU-CEPA selesai," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi di kantornya, Kamis (30/5).

Edi menargetkan, pembahasan IEU-CEPA rampung pada perundingan ke-19 pada 1-5 Juli 2024 di dalam negeri. Sejauh ini, 11 dari 21 bab dalam IEU-CEPA telah mencapai kata sepakat pada perundingan terakhir di Brussel, Belgia.

Ia menyampaikan, pemerintah negara anggota Uni Eropa dan pihak swasta di Benua Biru telah risau terkait perundingan IEU-CEPA. Perjanjian tersebut telah melalui 18 perundingan yang berlangsung selama delapan tahun.

Oleh karena itu, Edi mengaku ada beberapa negara di Eropa yang telah mengajukan perjanjian dagang sebelum IEU-CEPA tersebut rampung. Menurutnya, para negara tersebut menilai langkah tersebut akan memberikan manfaat lebih saat IEU-CEPA disetujui

"Sebagian negara anggota Uni Eropa juga gerah lantaran perundingan IEU-CEPA tidak selesai-selesai," katanya.

Volkswagen sebelumnya telah menyatakan komitmen investasi senilai US$ 3 miliar pada akhir tahun lalu. Adapun, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Volkswagen telah menyampaikan lokasi pembangunan tambang nikel di Pulau Sulawesi ke pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.

Walau demikian, Bahlil belum memastikan nilai maupun jadwal masuknya investasi Volkswagen ke dalam negeri. Berdasarkan paparan Kementerian Investasi, Volkswagen akan menanamkan dananya melalui anak perusahaan yang menjalankan usaha baterai kendaraan listrik, yakni PowerCo SE.

"Volkswagen jadi akan bekerja sama dengan Huayo dan Vale dalam pembangunan tambang nikel di Pulau Sulawesi. Jadi, tidak ada investasi ekosistem kendaraan listrik yang lambat," katanya.

PowerCo menjalankan semua aktivitas baterai Volkswagen dari memproses bahan mentah hingga mengelola gigafactories  di Eropa. PowerCo ditargetkan menyuplai 80% produk baterai listrik ke beberapa merek otomotif di Eropa, seperti Audi, Skoda, Lamborghini, Porsche, Bentley dan Ducati.

Reporter: Andi M. Arief