Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kujang berencana membangun pabrik pupuk baru untuk menggantikan pabrik lain yang sudah berusia tua. Pabrik pupuk yang akan digantikan adalah Kujang-1A yang beroperasi sejak 1978.
Adapun pupuk kujang hanya memiliki dua pabrik. Selain Kujang-1 A, Pupuk Kujang memiliki pabrik Kujang-1B yang beroperasi sejak 2006. "Kami selalu berupaya untuk menghasilkan pupuk yang terjangkau untuk petani, sehingga kami mengambil langkah pengembangan pabrik baru Kujang-1C yang lebih efisien dari pabrik Kujang-1A yang sudah tua,” kata Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono di Karawang pada Minggu (23/1), seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, rencana pembangunan Kujang-1C ini akan dituangkan dalam rencana jangka panjang perusahaan.
Adapun pada Forum Gas Bumi 2024, Pupuk Kujang menjalin nota kesepahaman terkait suplai gas jangka panjang dengan Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) untuk mendukung pembangunan pabrik baru Kujang-1C.
Seremonial penandatanganan MoU dilakukan pada Jumat, 21 Juni 2024 di Bandung. Adapun kerja sama dengan HCML dapat terbangun atas dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas, serta bantuan dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
Nantinya HCML akan menyuplai gas bumi sebesar 48 BBTUD selama 20 tahun dengan memanfaatkan jalur pipa gas Cisem (Cirebon-Semarang). Pembangunan pipa Cisem tahap II merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM. Melalui proyek ini, sistem pasokan gas di Pulau Jawa bagian barat dan timur akan terhubung, sehingga meningkatkan keandalan pasokan gas di Pulau Jawa.
“Dengan dukungan infrastruktur gas dari pemerintah, kepastian suplai gas HCML yang didorong oleh SKK Migas, dan dukungan dari Pupuk Indonesia, bismillah, Pupuk Kujang siap untuk merencanakan dan menjalankan proyek pembangunan pabrik baru Kujang-1C,” kata Maryono.