Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menghentikan kegiatan konstruksi di Ibu Kota Nusantara pada 10 Agustus 2024. Namun pemerintah optimistis langkah tersebut tidak akan mengubah jadwal penyelesaian konstruksi di IKN.
Penghentian konstruksi tersebut dilakukan untuk mempersiapkan upacara HUT Indonesia ke-79 di lapangan depan Istana Kepresidenan. Oleh karena itu, kegiatan alat berat di kawasan tersebut akan dihentikan sepekan sebelum 17 Agustus 2024.
"Penghentian konstruksi tidak mengubah jadwal konstruksi, karena aktivitas yang berhenti di luar gedung. Pekerja masih bisa bekerja kalau di dalam gedung," kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga kepada wartawan, Selasa (9/7).
Danis mengaku persiapan infrastruktur air di IKN sepanjang bulan ini. Secara perinci, keran yang menghubungkan Bendungan Sepaku Semoi dan Instalasi Pengolahan Air Sepaku akan dinyalakan pada pekan ini.
Dengan demikian, IKN akan mulai diairi air minum secepatnya pada pekan depan. Jeda waktu antara pembukaan keran dan pengaliran air di IKN dibutuhkan untuk memeriksa seluruh pipa yang menghubungkan sumber air dan IKN.
"Mulai dari dry tes hingga wet test dan seterusnya membutuhkan waktu kurang lebih seminggu. Minggu ketiga ari akan masuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan," katanya
Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR Pandu Gunadi Atmosukarto mengatakan seluruh infrastruktur di IKN akan fungsional sebelum Agustus 2024. Menurutnya, air yang mengalir di IKN akan mengalir di KIPP dan Kawasan 1B yang kini ditempati investor.
Pandu menilai perluasan kawasan pengairan air minum membuat waktu pemeriksaan perpipaan air ke IKN bertambah. Tantangan lainnya adalah cuaca di kawasan IKN yang tidak mendukung. "Tantangan pengaliran air banyak dari cuaca, alhasil emmang banyak persiapan," kata Pandu.
Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 2.500 liter/ detik, dan Intake Sungai Sepaku yang berkapasitas 3.000 liter/ detik. Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk pemenuhan kebutuhan air minum di IKN.
SPAM tersebut mengandalkan intake dari sungai Sepaku dan direncanakan melayani seluruh persil bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. SPAM tersebut terdiri dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas sebesar 300 liter per detik, Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum serta Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).
“Pipa sudah tersambung sampai reservoir 16 km. Nanti dari IPA, air akan dipompa ke reservoir dalam bentuk air minum berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik," kata Menteri PUPR Basuki Muljono bulan lalu.