PT Toyota Astra Motor atau TAM mencatat, pangsa pasar mobil perseroan tidak berubah di tengah lesunya pasar otomotif nasional. TAM bahkan mencatat kenaikan pangsa pasar di segmen mobil murah ramah lingkungan atau LCGC.
Direktur Marketing TAM Anton Jimmi Suwandy mencatat, pangsa pasar TAM bertahan di rentang 31% hingga 32% pada paruh pertama 2024. Capaian tersebut didukung oleh performa pangsa pasar segmen LCGC yang cenderung meningkat.
"Agya dengan pangsa pasar 21% naik dari periode yang sama tahun lalu di angka 19%. Sementara itu, pangsa pasar Calya konsisten di angka 39%," kata Anton kepada Katadata.co.id, Kamis (11/8).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mendata angka penjualan mobil turun 19% secara tahunan pada paruh pertama tahun ini menjadi 408.012 unit. Anton mengatakan pasar otomotif nasional sedan mengalami koreksi.
Anton menilai, pelemahan penjualan otomotif nasional disebabkan oleh sentimen negatif dari kondisi perekonomian nasional dan global. Oleh karena itu, penjualan pada segmen LCGC dinilai akan menantang pada tahun ini mengingat konsumen utamanya yang sensitif dengan perubahan harga.
Kementerian Perindustrian menyatakan, pelemahan penjualan mobil di dalam negeri disebabkan oleh tumbuhnya harga mobil di dalam negeri. Kemenperin mendata rata-rata harga mobil pada 2023 telah naik 20,96% selama 10 tahun terakhir menjadi Rp 255 juta.
Namun, pertumbuhan tersebut tidak diikuti pendapatan rumah tangga yang hanya tumbuh 31,57% menjadi Rp 225 juta. Alhasil, jurang antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil melebar pada 10 tahun terakhir dai Rp 15 juta pada 2013 menjadi Rp 30 juta pada tahun lalu.
"Pasar LCGC ini cukup menantang ya sebagai pasar yang sensitif terhadap harga. Kondisi tersebut diperburuk berbagai sentimen negatif nasional maupun global di kondisi perekonomian sekarang yang sekarang cukup berdampak pada pasar ini," ujarnya.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan peningkatan harga mobil baru membuat konsumen beralih dari mobil baru ke mobil bekas.
Putu memaparkan total penjualan mobil bekas pada satu dekade silam atau 2014 hanya mencapai 500.000 unit atau 29,27% dari total penjualan mobil. Namun, angka tersebut naik menjadi 1,4 juta unit atau 58,18% dari total penjualan mobil pada tahun lalu.
"Kenapa penjualan mobil belum meningkat selama paruh pertama 2024? Pertama adalah jurang antara daya beli masyarakat dan harga mobil," kata Putu.