PUPR soal Kapasitas Air Minum IKN Baru 50%: Bukan karena Resapan Buruk

Miyuaja/Twitter
IKN Nusantara
Penulis: Agustiyanti
12/7/2024, 15.33 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan kapasitas air minum di IKN yang saat ini baru mencapai 50% bukan dipengaruhi oleh kemampuan resapan air. Pemerintah akan menyesuaikan debit air minum yang masuk ke Ibu Kota Nusantara.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR mengatakan debit air minum yang mengalir di IKN bulan depan baru 150 liter per detik dari kapasitas terpasan 300 liter per detikg. Endra menegaskan, utilisasi kapasitas air minum yang baru 50% tersebut tidak berkaitan dengan daerah resapan air di IKN yang buruk

"Debit 300 liter per detik itu bisa menghidupi 300.000 orang. Jadi, debit 150 liter per detik cukup untuk melayani penghuni IKN pada bulan depan. Tidak ada hubungannya dengan daerah resapan air, karena sumber air minum dari bendungan," kata Endra di kantornya, Jumat (12/7).

Bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas air bersih ke IKN sebesar 2.000 liter per detik. Anggaran konstruksi bendungan tersebut mencapai Rp 836 miliar yang rampung pada awal tahun ini.

Air bersih dari Bendungan Sepaku Semoi akan dikirimkan ke Instalasi Pengolahan Air Sepaku untuk menjadi air minum. Setelah itu, air minum tersebut akan dikirim ke reservoir di belakang Istana Presiden IKN sebelum disalurkan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Endra mengatakan, pemerintah sedang memeriksa jalur pipa tersebut dari kebocoran. Pada saat yang sama, pemeriksaan tersebut akan menunjukkan skema pengaliran yang optimal dari IPA Sepaku ke KIPP.

Ia menargetkan uji coba tersebut rampung pada pekan depan, Kamis (18/7). Adapun air minum secepatnya mengalir pada pekan yang sama setelah uji coba rampung.

"Semua alat dicoba hingga operator di IPA Sepaku. Uji coba akna selesai pada 18 Juli 2024 dan kalau ada yang kurang kami akan perbaiki," ujarnya.

Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Imam S Ernawi sebelumnya mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan hingga tiga tahap. Tujuan pemeriksaan tersebut adalah memverifikasi opsi pengoperasian SPAM di IKN dalam setiap kondisi.

Imam menjelaskan, kapasitas 150 liter per detik sangat cukup untuk peringatan Upacara HUT Indonesia ke-79. Secara rinci, air dari Sungai Sepaku maupun Bendungan Sepaku Semoi akan diolah menjadi air minum dan dikirimkan ke reservoir di belakang Istana Presiden sebelum dinikmati masyarakat Nusantara.

"Kalau kualitas air sudah bagus, ada tahap saluran yang bisa dilewati. Kalau kualitas kurang baik, volume air yang dimanfaatkan menjadi separuh. Dengan pengujian skema ini kami bisa menjamin air minum akan beroperasi di IKN," kata Imam dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/7).

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga sebelumnya mengatakan, keran yang menghubungkan Bendungan Sepaku Semoi dan Instalasi Pengolahan Air Sepaku akan dinyalakan pada pekan ini.

IKN akan mulai diairi air minum secepatnya pada pekan depan. Jeda waktu antara pembukaan keran dan pengaliran air di IKN dibutuhkan untuk memeriksa seluruh pipa yang menghubungkan sumber air dan IKN.

"Mulai dari dry test hingga wet test dan seterusnya membutuhkan waktu kurang lebih seminggu. Minggu ketiga ari akan masuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan," katanya.

 
Reporter: Andi M. Arief