Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan jalur tambahan kereta api Makassar - Parepare di Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (19/7). Dia ingin memastikan pembangunan proyek kereta api logistik Sulawesi Selatan ini berjalan sesuai target.
Jalur kereta tambahan tersebut merupakan siding track yang menghubungkan kereta api dengan pabrik Semen Tonasa. "Saya sedang di Mangilu, Sulsel. Di lokasi ini ada pabrik Semen Tonasa. Hari ini kami memastikan bahwa kereta api Makassar - Parepare bukan hanya sebagai angkutan penumpang, melainkan juga sebagai moda transportasi barang," kata Budi dalam keterangan resminya, Jumat (19/7).
Budi mengatakan konektivitas kereta api dari Pelabuhan Garongkong (Stasiun Mandai) menuju stasiun Mangilu atau pabrik Semen Tonasa sedang diupayakan. Harapannya, jalur kereta api ini dapat berkelanjutan sehingga dapat mempermudah mobilitas logistik serta dalam jangka panjang dapat mengurangi biaya pengiriman.
Jalur kereta api Makassar - Parepare telah terbangun sepanjang 118 kilometer (km), termasuk jalur stasiun Mangilu hingga stasiun Garongkong sepanjang 56,7 km. Adapun siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa sepanjang 15,7 km.
"Tentu ada upaya-upaya yang dilakukan sehingga konektivitas barang atau semen dari pabrik Semen Tonasa sampai ke pelabuha, bisa diangkut menggunakan kereta api," kata Menhub Budi.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Asruddin mengatakan moda transportasi logistik menggunakan kereta api bermanfaat tidak hanya bagi pelaku industri, melainkan juga bagi masyarakat luas. "Kami harapkan moda ini memberi dampak baik kepada perkembangan industri di Kabupaten Pangkep dan Sulawesi secara keseluruhan," ujarnya.
Adapun untuk angkutan penumpang, KA Makassar - Parepare telah beroperasi dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mangilu, dan melewati tujuh stasiun. Kereta api melayani empat perjalanan setiap harinya, dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi. Dari awal operasi hingga 15 Juli 2024, total penumpang 377.456, dengan tingkat keterisian penumpang atau load factor 76,24%.
Sebelumnya, Kemenhub menargetkan kereta logistik Sulawesi Selatan ini akan diuji coba pada Oktober 2024 dan mulai beroperasi tahun ini.
Rencananya kereta api logistik ini akan menerapkan sistem pengangkut truk logistik atau rolling highway (rola). Sistem rola memungkinkan truk pembawa barang menaiki kereta. Truk akan dibawa hingga ke stasiun yang lokasinya dekat dengan pelabuhan. Setelah itu, truk turun dari kereta dan naik ke kapal untuk menurunkan barang yang dibawanya.
Selain mempercepat pengiriman logistik semen dan bahan baku pendukung industri, sistem rola ini juga memungkinkan untuk mengurangi kemacetan yang ditimbulkan dari truk pengangkut logistik tersebut.
Sistem kereta api rola Makassar-Parepare ini akan menjadi percontohan terlebih dahulu pada jalur kereta api yang telah beroperasi sejauh 108 kilometer (km), dari Stasiun Ramang-Ramang hingga ke Garongkong.
Stasiun Ramang-Ramang merupakan stasiun terdekat pabrik semen PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa Maros (Bosowa Semen). Sementara Stasiun Garongkong merupakan stasiun kereta api yang berada di Pelabuhan Laut Garongkong. Nantinya, jalur kereta tersebut akan dilanjutkan sampai ke Pelabuhan Makasar New Port.