Wall Street Ditutup Turun Tertekan Aksi Jual Saham Perusahaan Teknologi

Wall Street
Ilustrasi. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,51% ke level 5.399,22, Nasdaq turun 0,93% ke level 17.181,72, sedangkan Dow Jones Industrial Average juga naik 81,20 poin.
26/7/2024, 06.21 WIB

Indeks bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street turun pada perdagangan Kamis (25/7) seiring banyaknya investor menjual saham-saham perusahaan teknologi besar.

S&P 500 terkoreksi 0,51% ke level 5.399,22, sedangkan Nasdaq turun 0,93% ke level 17.181,72. Di sisi lain, indeks Russell 2000 naik 1,26% karena investor mulai beralih ke saham-saham berkapitalisasi kecil. Dow Jones Industrial Average juga naik 81,20 poin, atau 0,2%, ke level 39.935,07.  

Investor gencar menjual saham-saham teknologi selama dua hari berturut-turut. Mereka menjual saham Nvidia hingga harganya terkoreksi 1,7%. Harga saham Advanced Micro Devices (AMD) merosot lebih dari 4%, VanEck Semiconductor ETF (SMH) anjlok 2%, Meta Platforms turun 1,7%, Microsoft merosot 2,5%, dan Alphabet jeblok 3%.

CEO 50 Park Investments Adam Sarhan menyebut, ada perubahan besar yang terjadi di Wall Street. Saham-saham AI yang sebelumnya memimpin kenaikan kini justru memimpin penurunan. Ia juga mengatakan bahwa pergerakan ini sering terjadi selama 'rotasi mini yang hebat' ketika pasar sedang naik.

“Selama pasar bullish, Anda melihat satu sektor memimpin, lalu sektor tersebut berhenti, mengoreksi, dan meneruskan tongkat estafet. Anggap saja ini seperti lomba lari estafet ke sektor lain,” kata Sarham dikutip CNBC, Jumat (26/7). 

Sejalan dengan hal itu, Wall Street berakhir turun, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan penurunan terbesar satu hari dalam lebih dari satu tahun. Kerugian ini disebabkan oleh laporan pendapatan perusahaan teknologi yang mengecewakan. 

Investor melihat penurunan baru-baru ini sebagai tanda koreksi yang sudah lama diantisipasi di pasar yang terlalu jenuh beli. Mereka kini beralih dari saham-saham teknologi berkapitalisasi besar ke saham-saham berkapitalisasi kecil dan sektor-sektor yang lebih siklus. 

Di samping itu, investor juga menilai laporan PDB kuartal kedua yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,8%, justru jauh lebih tinggi dari perkiraan. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,1%.

Adapun Ford Motor anjlok 18,4%, mengalami hari terburuknya sejak 2008 setelah pendapatan kuartal kedua jauh di bawah perkiraan analis. Sebaliknya, ServiceNow melonjak 13% karena pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan, mencatat hari terbaiknya sejak 2019. Edwards Lifesciences merosot 31% dan ini hari terburuknya sejak tahun 2000, setelah memangkas perkiraan untuk penggantian katup aorta transkateter.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila