Pemerintah telah menjadwalkan uji coba terhadap satu rangkaian kereta otonom tanpa rel buatan Cina di Ibu Kota Nusantara. Rangkaian kereta tersebut tiba di Indonesia pada pekan lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya memastikan uji coba akan dilaksanakan pada 5 Agutus 2024. Pemerintah mengimpor dua rangkaian kereta otonom dari China Railway Construction Corporation Limited atau CRRC.
Total rangkaian kereta yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Autonomous Rapid Transit atau ART di IKN adalah tiga unit. Dua rangkaian akan digunakan untuk operasional, sedangkan satu merupakan cadangan. "Panjang rel ART di IKN yang bisa digunakan tujuh kilometer dengan kecepatan rata-rata ART 40 sampai 50 kilometer per jam," kata Budi, akhir bulan lalu.
ART beroperasi secara otomatis tanpa memerlukan pengemudi manusia serta menggunakan tenaga baterai sebagai sumber energi utama yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. ART bergerak dengan memanfaatkan marka jalan dan teknologi magnet untuk navigasi.
Sebuah rangkaian ART memiliki kapasitas 302 penumpang yang dibagi dalam tiga gerbong. Sejauh ini, ART akan berhenti di tiga stasiun dengan waktu tunggu atau headway sekitar lima menit.
Budi menargetkan ART dapat digunakan peserta Upacara Kemerdekaan di Istana Kepresidenan IKN pada 17 Agustus mendatang. ART akan berfungsi sebagai feeder pengumpan peserta upacara pada hari tersebut. Budi sebelumnya mengatakan penumpang ART di IKN tidak akan dikenakan biaya.
CRRC meminjamkan kereta ART ke pemerintah dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Budi berharap agar dua rangkaian kereta ART besutan CRRC tetap beroperasi di IKN setelah 17 Agustus 2024. Pemerintah akan memberikan insentif fiskal bagi entitas yang mau mengoperasikan ART di IKN. Salah satu skema yang ditawarkan adalah program buy the service.