Penataan Waterfront City Pangururan Danau Toba Rampung, Habiskan Dana Rp161 M

ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dalam rangka menghadirkan pariwisata berkelas dunia di Danau Toba.\
Penulis: Agustiyanti
5/8/2024, 12.24 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan  di Danau Toba. Proyek pengembangan kawasan pariwisata ini menghabiskan anggaran mencapai Rp 161,5 miliar. 

“Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  di Jakarta, Senin (5/8). seperti dikutip dari Antara

Basuki menjelaskan, infrastruktur menjadi yang pertama perlu diperbaiki untuk membangun kawasan pariwisata. Setelah itu, menurut dia, baru perlu dibangun failitas kenyamanan atau amenities dan promosi besar-besaran. "Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi," kata dia. 

Kawasan Waterfront City Pangururan di KSPN Danau Toba dibangun di area seluas 64 hektar tersebut. Area ini dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk perancangan konstruksi dan pemanfaatan material sesuai prosedur yang berlaku.

Penataan ini mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk. 

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Wahyu Kusumosusanto mengatakan penataan kawasan Waterfront City Pangururan dibangun dengan anggaran sebesar Rp161,5 miliar. Proyek ini juga mencakup penataan kawasan Panorama Tele. Pembangunan dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024.

Setelah dilakukan penataan, menurut dia, Kawasan Waterfront City Pangururan memiliki wajah baru dan dilengkapi dengan berbagai instalasi seni yang dirancang untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba. Beberapa instalasi tersebut antara lain, Patung Boraspati Tano dan Boru Saniang Naga yang menggambarkan kebudayaan Batak, kemudian Patung Pustaha dan Syair Tao Toba yang merepresentasikan kekayaan literatur lokal, serta display batuan geologi Toba yang bersifat edukatif.

“Selain itu, atraksi seni air mancur "Aek Menari" dan panggung apung “Aek Natio” akan menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya. Diputar pula instalasi seni musik “Aek Margondang” yang akan memperdengarkan musik tradisional Batak. Dan juga Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani menawarkan ruang refleksi dan spiritual yang menenangkan,” kata Wahyu.

Kawasan Waterfront City Pangururan juga akan dilengkapi dengan Galeri Samosir yang akan menampilkan kekayaan budaya dan sejarah Samosir. Di dalamnya terdapat instalasi seni tradisi “Solu Bolon” dan ukiran totem Batak. Selain itu, storytelling signages di Pangururan Waterfront juga akan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya setempat.


Reporter: Antara