Pemerintah membantah hunian pekerja konstruksi (HPK) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, kesulitan air bersih. Saat ini pemerintah telah menambah dua unit instalasi pengolahan air atau IPA.
Penambahan IPA itu untuk memenuhi kebutuhan air para pekerja. "Kalau ada isu yang mengatakan air di HPK sulit, itu tidak benar," ujar Kepala Divisi Logistik dan Keuangan Tim Transisi Otoritas IKN (OIKN) Yuda Ramadani Lubis, mengutip dari Antara, Kamis (15/8).
Kini, para pekerja mendapat pasokan air dari empat unit instlasi. Kapasitas alirannya mencapai lima liter per detik. Yuda mengatakan pihaknya sudah menghitung kebutuhan air para pekerja. Tidak hanya untuk mandi, air juga dipakai untuk mencuci baju.
“Jadi, sekarang itu (totalnya) ada 20 liter per detik. Untuk kapasitasnya sih mencukupi untuk pekerja di sini,” ucap Yuda.
Penambahan unit instalasi pengolahan air tersebut tidak hanya ditujukan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 RI di IKN. Mesin ini akan tetap dipakai hingga periode pengerjaan proyek.
OIKN juga masih mencari komposisi kebutuhan air yang pas untuk menjamin kenyamanan para pekerja di HPK. “Salah satunya adalah melengkapi fasilitas penunjang, seperti air, listrik, dan sebagainya,” kata Yuda.