Menteri Basuki: IKN Butuh Rp 26 T Tahun Depan untuk Pembangunan dan Operasional

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Prajurit Polisi Militer TNI AD berpatroli di depan gedung Kemenko 1 di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (16/8/2024). Menurut Presiden Joko Widodo, jumlah tamu undangan yang akan hadir dalam upacara HUT Ke-79 RI di IKN berjumlah 1.300 orang yang semula 8.000 orang.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
22/8/2024, 09.54 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara  mencapai Rp 26 triliun pada tahun depan. Kebutuhan dana tersebut termasuk biaya operasional infrastruktur di Nusantara.

Basuki menghitung, anggaran negara yang telah diserap dalam pembangunan IKN mencapai Rp 85 triliun. Menurutnya, infrastruktur yang kini telah terbangun akan dioperasikan pada tahun depan, khususnya untuk rusun hunian ASN dan Hankam.

"APBN memang tugasnya untuk membangun prasarana dasar, seperti jalan, air minum, embung, gedung perkantoran, sanitasi, dan pengolahan sampah," kata Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Kamis (22/8).

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan 2025, anggaran untuk IKN hanya dialokasikan Rp 143,1 miliar yang merupakan dana penyiapan pembangunan. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dukungan infrastruktur pada 2022 Rp 5,5 triliun.

Ia mengatakan, pemerintah telah menarik investasi awal dari sektor swasta senilai Rp 56 triliun. Dana segar tersebut tersebar dalam tujuh tahap hingga bulan ini.

Basuki mengakui, investasi swasta masih minim dibandingkan yang telah digelontorkan pemerintah. Namun, ia mengingatkan, IKN merupakan wilayah hutan pada 2020 sebelum adanya infrastruktur dasar yang dibangun oleh investasi pemerintah.

"Kalau hutan saja, pasti orang tidak mau investasi di IKN. Investasi dari sektor swasta akan terus berjalan. Bulan depan akan ada lagi investasi dari sektor swasta," ujarnya.

Basuki mencatat akan ada tujuh sampai investor yang berinvestasi di IKN bulan depan. Investor tersebut akan berinvestasi setidaknya di tiga sektor, yakni pendidikan, perhotelan, properti, dan pusat olahraga.

Presiden RI Joko Widodo  sebelumnya mengatakan bahwa investasi yang sudah masuk untuk pembangunan IKN sebesar Rp 56,2 triliun. Jumlah investasi ini menurut Jokowi di luar anggaran APBN.

Ia memaparkan sudah terdapat 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama di IKN. Para pemodal  berinvestasi di sektor pendidikan sebanyak 6 investor, dari sektor kesehatan terdapat 3 investor, ritel dan logistik terdapat 10 investor.

Di sektor perhotelan, terdapat delapan investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama. Di sektor energi dan transportasi terdapat 2 investor, kantor dan perbankan terdapat 14 investor. Selanjutnya untuk, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, serta media dan teknologi terdapat 3 investor.

"Ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara juga ekonomi hijau, ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center, dan yang lain-lainnya," ucap Jokowi dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8).


Reporter: Andi M. Arief