Udang RI Kena Bea Masuk Anti Dumping 6,3% di AS, Ini Strategi Menteri Trenggono

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
3/9/2024, 21.09 WIB

Produk udang Indonesia terkena bea masuk anti dumping atau BMAD di pasar Amerika Serikat mencapai 6,3%.  Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengaku tengah menyusun strategi agar kebijakan Kementerian Perdagangan Amerika Serikat tersebut tak jadi diberlakukan. 

Trenggono menilai, BMAD tersebut akan berdampak pada bisnis budidaya udang di dalam negeri. Pengenaan BMAD diperkirakan dapat mengganggu pasar udang segar di dalam negeri. "Kami berusaha semaksimal mungkin untuk itu tidak terjadi," kata Trenggono di Gedung DPR, Selasa (3/9).

Ia mengaku sedang berdiplomasi dengan pemerintah Amerika Serikat terkait pengenaan BMAD tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok udang ke Negeri Paman Sam selain India dan Ekuador.

Volume ekspor udang ke Amerika Serikat pada tahun lalu mencapai 146.529 ton atau susut 12,37% secara tahunan. Angka tersebut membuat Indonesia menjadi pemasok udang nomor tiga ke Amerika Serikat.

Kementerian Perdagangan Amerika Serikat telah melakukan investigasi terhadap produk udang asal Indonesia dan Ekuador sejak Maret 2024. Investigasi tersebut dimulai atas permintaan Asosiasi Pengolah Udang Amerika Serikat.

Amerika Serikat menetapkan dua eksportir udang beku Indonesia menjadi responden wajib, yakni PT Bahari Makmur Sejati dan PT First Marine Seafood. Pada 23 Mei 2024, Kementeruan Perdagangan Amerika Serikat menemukan Bahari Makmur tidak memiliki margin hasil dumping, sedangkan margin hasil dumping First Marine mencapai 6,3%.

Berdasarkan peraturan tata niaga Amerika Serikat, seluruh udang yang diekspor dari Indonesia akan mendapatkan bea masuk tambahan sebesar 6,3%.

Udang merupakan salah satu primadona ekspor Indonesia. KKP melaporkan, volume ekspor perikanan mencapai 1,26 juta ton dengan nilai US$ 5,2 miliar pada 2020. Volume ekspor udang naik 28,96% dibandingkan pada 2019 yang sebanyak 207,70 juta kg. Udang juga memberikan kontribusi terhadap total volume ekspor hasil perikanan sebesar 18,95% pada 2020.



Reporter: Andi M. Arief