Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan harga tiket pesawat dapat turun sekitar 10% pada bulan depan. Penurunan dapat terjadi apabila pajak suku cadang pesawat dibebaskan dan bisnis pengadaan avtur dibuka.
Ia telah mengajukan usulan untuk menekan harga tiket pesawat rute domestik. Namun, dari empat usulan hanya dua yang dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kalau dua usulan tersebut dijalankan, harga tiket akan turun. Namun kalau kedua usulan tersebut tidak diterima, ya harga tiket tidak bisa turun bulan depan," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/9).
Usulan penyesuaian pajak suku cadang pesawat telah diterima Kementerian Keuangan. Sedangkan, soal pembukaan bisnis pengadaan avtur di bandar udara telah mendapat respon positif dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebelumnya menemukan penyebab tingginya harga tiket pesawat adalah monopoli pemasokan avtur yang dikuasai Pertamina. Praktik ini membuat harga bahan bakar pesawat tersebut di dalam negeri lebih tinggi hingga 43% dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
Peran avtur sangat penting dalam pembentukan harga tiket pesawat karena kontribusnya mencapai 45%. Penurunan harganya otomatis akan menekan harga tiket pesawat dalam negeri.
Usulan yang belum mendapatkan sinyal positif adalah penyesuaian pajak pertambahan nilai atau PPn. Budi mengusulkan agar PPn tidak lagi dikenakan ke harga tiket pesawat.
Kalau PPn itu dihilang, ada barang lainnya yang juga harus diperlakukan sama. "Jadi, usulan ini dilematis," ucap Budi.
Usulan lainnya, yaitu mengkaji ulang biaya lain dalam pengoperasi pesawat terbang. Ia menyebut pembukaan monopoli dan penyesuaian pajak suku cadang dapat berdampak dalam waktu singkat ke harga tiket pesawat. "Kami saat ini menunggu keputusan Kementerian Keuangan," ujarnya.
Anggota KPPU Mohammad Reza mengatakan pembukaan pasar penyedia avtur tidak sama dengan memberikan perlakuan khusus pada industri migas asing. Justru langkah ini dapat memperlancar perpindahan barang di dalam negeri.
Di samping itu, dampak penurunan harga avtur akan besar pada industri pariwisata nasional. "Data yang kami peroleh, berkurangnya ongkos penerbangan 10% akan meningkatkan performa industri pariwisata lebih dari 10%," kata Reza beberapa waktu lalu.
Pekan lalu, CEO AirAsia Tony Fernandes pun mengatakan pembukaan kompetisi dalam pengadaan avtur di bandara dapat menekan harga tiket pesawat untuk rute domestik. Selama ini pengadaan BBM tersebut di seluruh bandara lokal dimonopoli Pertamina.
"Saat ini harga avtur di Indonesia lebih mahal 28% dibandingkan harga avtur dunia," kata Tony kepada Katadata.co.id di sela agenda Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024 di Jakarta.