Penyebab Tiket Pesawat Mahal, Menhub Bantah Harga Avtur RI Paling Mahal di ASEAN

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan harga Avtur di Indonesia bukan yang paling mahal di ASEAN.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
9/9/2024, 19.31 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantah pernyataan CEO AirAsia Tony Fernandes yang menyebut harga avtur Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Tony menyebut, harga Avtur Indonesia lebih mahal hingga 28% dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. 

"Tidak sepenuhnya benar, kalau kita bicara itu mesti pakai data. Bahwa mahal, iya tapi kalau paling mahal, tidak,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di kantor pusat Injourney, Jakarta pada Senin (9/9).

Meski membantah, Budi enggan menjelaskan lebih jauh alasan harga avtur Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. 

Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga memastikan harga avtur tanah air kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. “Nilai kompetitif harga publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi per liter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis,” ujar Corporate Secretary Heppy Wulansari melalui keterangan resmi (9/9). 

Harga avtur yang dijual Pertamina Patra Niaga pada rentang 1-30 September sebesar Rp 13.211/liter. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan harga avtur di Singapura yang mencapai Rp 23.212/liter pada periode yang sama. 

Ia mengatakan, harga avtur Pertamina sudah mengacu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). 

Penetapan harga avtur juga berdasarkan Mean of Plats Singapore (MOPS) yang menjadi patokan harga pasar terdekat. Harga avtur juga mempertimbangkan demand volume dari masing-masing bandara sesuai frekuensi pergerakan pesawat. Heppy juga mengatakan, rantai pasok avtur di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain. 

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia Tony Fernandes mengungkapkan biaya bahan bakar pesawat di Indonesia memiliki tarif lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

“Harga bahan bakar di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sekitar 28%,” kata Tony.

Menurut dia, harga Avtur di Indonesia terbilang lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Ia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya. Hal tersebut lantas diakui turut berimbas pada biaya operasional maskapai yang berujung pada tingginya harga tiket pesawat penerbangan domestik di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya.

Tony lantas membandingkan dengan kondisi di Malaysia yang memiliki beberapa pemasok Avtur. “Bila hanya ada satu di Indonesia, mereka dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan,” jelasnya.

Reporter: Mela Syaharani