Bidik Pasar Mebel Dunia Rp 107 Triliun, Asmindo Gelar Pameran Internasional

Katadata | Asmindo
Penulis: Tim Redaksi
15/9/2024, 14.55 WIB

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia kembali menyelenggarakan “International Furniture and Craft Fair Indonesia” atau Iffina 2024. Bertempat di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Asmindo mentargetkan dari penyelenggaraan 14 – 17 September ini membuka pasar mebel Indonesia hingga US$ 7 miliar, sekitar Rp 107,8 triliun.

Jumlah tersebut merupakan kalkulasi satu persen dari proyeksi permintaan global yang mencapai US$ 766 miliar pada tahun ini. Untuk itu, asosiasi dan para pengusaha memaksimalkan ekshibisi dengan lebih menarik dibanding tahun sebelumnya. Harapannya dapat membawa lebih luas jaringan potensial market pada skala global hingga tumbuh berkelanjutan, sesuai tema “Sustainable by Design”.

“Kami percaya bahwa fokus pada keberlanjutan akan membuka peluang baru dan meningkatkan daya saing industri kita,” kata Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat saat pembukaan pameran tersebut, Sabtu kemarin (14/09/2024).

Dedy optimistis, ajang pameran berskala internasional Iffina + Indonesia Meubel & Design Expo 2024 ini mampu meningkatkan industri mebel dan kerajinan Indonesia ke level yang lebih luas. Menempati area 18 ribu meter persegi, pameran yang kesebelas ini berkolaborasi dengan Koelnmesse, perusahaan penyelenggara pusat pameran dan dagang internasional di Cologne, Rhine-Westphalia Utara, Jerman.

Di sini Koelnmesse memperkenalkan brand pameran penunjang industri furnitur, yakni Interzum, yang mengambil tempat bersama dengan Iffina di Hall 9 ICE BSD. Kolaborasi apik Iffina dan interzum yang fokus pada produk penunjang industri furnitur diharapkan mampu menjadi paket komplit serta komprehensif bagi para pelaku industri maupun pengunjung.

Interzum memiliki pengaruh global dan keahlian dalam produksi furnitur dan desain interior.  Pameran ini akan menampilkan tren dan keunggulan terbaru dalam produksi furnitur dan desain interior. Para profesional industri akan memiliki kesempatan berjejaring dengan para ahli, menemukan teknologi mutakhir dan membuka peluang bisnis baru.

Managing Director & VP Asia-Pacific Koelnmesse Mathias Kuepper mengatakan sangat antusias menghadirkan Interzum untuk pertama kalinya ke Indonesia. Kolaborasi ini menjadi kesempatan yang baik untuk menampilkan inovasi terkini dalam produksi furnitur dan desain interior. “Kami percaya ini akan mendorong tumbuhnya peluang bisnis baru serta memperkuat industri furnitur di kawasan Asia Tenggara,” kata Mathias.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee Iffina 2024 Nico Alexander Vizano menyatakan, Iffina sebagai pelopor penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan di circle kedua diharapkan mampu memicu negara-negara anggota ASEAN untuk mengikuti langkah Asmindo dengan menyelenggarakan pameran berskala internasional serupa. “Sehingga dapat meningkatkan ekosistem yang kondusif di kawasan Asia Tenggara,” ujar Nico.

Pemerintah melalui beberapa lembaga dan kementerian juga berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Iffina. Hal ini agar industri furnitur dan kerajinan Indonesia berkelas dunia. Caranya, menciptakan ekosistem bagi para pelaku industri terkait yang sesuai dengan potensi pasar nasional dan kebutuhan ekspor. Sehingga, melalui rantai pasok yang kuat dan terintegrasi akan menjadi salah satu langkah positif untuk mendukung pengembangan bagi industri tersebut.

Target pengunjung yang disasar pada Iffina tahun ini meningkat 20 persen dari tahun lalu. Mereka yang hadir akan disuguhi berbagai program acara pendukung yang berkesinambungan dengan kebutuhan industri furnitur dan kerajinan, berupa workshop desain, talkshow, hingga showcase khusus bagi para desainer terpilih.

Adapun transaksi yang diharapkan dalam Iffina tahun ini naik 30 persen dari tahun sebelumnya. Asmindo yakin hal ini dapat terwujud seiring kebutuhan belanja mebel dan kerajinan dalam negeri yang meningkat, misalnya. Juga, industri pariwisata khususnya perhotelan kembali berbenah untuk mengoptimalkan potensi pariwisata dalam maupun luar negeri.

Program pembangunan Ibukota Nusantara juga membawa angin segar bagi para pelaku industri mebel dan kerajinan dalam negeri. “Langkah konkrit yang telah dilakukan yakni melakukan MOU dengan PT. Bina Karya untuk mendukung pembangunan IKN dengan produk furnitur dan kerajinan anggota Asmindo yang mayoritas adalah UKM,” ujar Dedy Rochimat.

Dengan target 15 ribu pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara, Iffina 2024 ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ASEAN Furniture Industries Council, dan Council of Asia Pacific Furniture Association. Dukungan juga bertambah dari asosiasi-asosiasi profesi terkait dengan industri furnitur dan desain.

**