Teten Dorong Ekspor Produk Olahan Kratom, Harganya Capai Rp 90 Juta per Kg

ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nz
Warga memetik daun kratom atau daun purik saat panen di perkarangan rumahnya di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (10/2/2024). Tanaman kratom (mitragyna speciosa) yang merupakan bahan baku minuman sejenis jamu khas Kabupaten Kapuas Hulu tersebut dijual warga setempat dalam bentuk daun mentah/basah seharga Rp2.500 - Rp3.000 per kilogram, dan remahan atau cacahan seharga Rp12 ribu per kilogram.
Penulis: Agustiyanti
17/9/2024, 15.57 WIB

Pemerinah resmi mengatur pemanfaatan dan perdagangan tanaman kratom yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyebut, produk olahan dari tanaman kratom yang berbentuk ekstrak memiliki nilai jual mencapai US$ 6.000 atau sekitar Rp 90 juta per kg.

Teten menjelaskan, tanaman kratom, yang telah diakui sebagai herbal dan memiliki potensi besar di industri makanan dan minuman. Adapun Indonesia adalah negara penghasil kratom terbesar. Namun, sebagian ekspor yang dilakukan Indonesia masih dalam bentuk bahan mentah. 

“Selama ini yang memanfaatkan kratom Indonesia itu India dan Amerika Serikat. Akan tetapi, kita hanya jual bahan mentahnya,” ujarnya.

Teten menilai, kratom diolah menjadi ekstrak yang nilainya lebih tinggi hanya dengan teknologi yang relatif sederhana. Produk ekstrak kratom memiliki potensi pasar yang besar di Eropa dan Amerika Serikat. 

Oleh karena itu, menurut Teten, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong hilirisasi kratom, baik menjadi produk jadi maupun produk setengah jadi. Produk olahan tersebut dapat dipasok pula ke  industri di dalam negeri, seperti farmasi dan industri makanan dan minuman.

Teten siap mendukung program hilirisasi kratom, baik melalui rumah produksi bersama maupun sentra pengolahan kratom yang dikelola oleh koperasi. Salah satunya seperti yang telah dilakukan oleh Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kratom merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang sejak lama daunnya dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai tumbuhan herbal. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 15,92% per tahun sejak 2019.

Salah satu negara tujuan ekspor utama kratom Indonesia adalah Amerika Serikat. Pada periode Januari-Mei 2023, ekspor kratom ke AS mencapai 4,86 juta dolar AS atau 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.