Urai Kemacetan Puncak, Sandiaga akan Bangun Kereta Gantung Senilai Rp 270 Miliar

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (kanan) menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Rapat tersebut membahas Perubahan Ketiga atas UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
17/9/2024, 21.42 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan ada infrastruktur baru pengurai kemacetan setiap akhir pekan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Infrastruktur kereta gantung tersebut membutuhkan nilai investasi Rp 270 miliar.

Sandiaga mencatat panjang kereta gantung tersebut mencapai tiga kilometer dana akan menghubungkan Agrowisata Gunung Mas dan Puncak Bogor pada tahap pertama. Adapun pembangunan tahap kedua akan menghubungkan kawasan Puncak hingga kawasan Jalan Raya Tapos di barat Puncak, Bogor.

"Kereta gantung tersebut rencananya akan menghubungkan Puncak, Bogor ke arah timur atau hingga Cianjur, sesuai dengan rencana pengembangan selanjutnya," kata Sandiaga di kantornya, Selasa (17/9).

Sandiaga mengusulkan agar investasi tersebut dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU. Namun skema KPBU akan memakan waktu yang lama lantaran proses yang panjang.

Oleh karena itu, Sandiaga menilai investasi tersebut akan ditanggung seluruhnya oleh investor. Dia memproyeksikan tingkat pengembalian investasi proyek tersebut mencapai 12%. "Untuk sebuah investasi jangka panjang, proyek kereta Gantung Puncak ini masih cukup menarik," katanya.

Kaji Transportasi Berbasi Rel

Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ mengkaji  bahwa pembangunan moda transportasi berbasis rel di kawasan Puncak akan menggunakan kombinasi Kereta AGT dan Kereta Gantung. Biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 7,31 triliun.

Jumlah tersebut meliputi beberapa komponen mulai dari pembangunan Kereta AGT sebesar Rp6.32 triliun dan Kereta Gantung Rp 1 triliun. Biaya tambahan Rp 693 miliar juga harus dikeluarkan untuk pembebasan lahan.

Sandiaga mengumumkan rencana investasi Kereta Gantung Puncak setelah kemacetan panjang sepanjang akhir pekan lalu. Untuk diketahui, volume lalu lintas atau VLL di kawasan Puncak, Bogor melebihi kapasitas sebanyak 2,14 kali.

Kapasitas jalan di kawasan Puncak, Bogor adalah 70.000 unit kendaraan per hari. Namun rata-rata VLL pada 14-16 September 2024 mencapai sekitar 150.000 unit kendaraan per hari.

Sementara itu, kapasitas kendaran setiap jam di kawasan Puncak, Bogor hanya 1.500 kendaraan. Namun VLL kawasan Puncak, Bogor telah menembus 2.800 kendaraan per jam pada jam renggang atau sekitar 06.30 WIB.

Reporter: Andi M. Arief