Menhub Budi Usul Komersialisasi Tol Laut di Era Prabowo

ANTARA FOTO/Ardiansyah/nym.
Kendaraan pemudik memasuki KMP Reina di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran sebanyak 111.214 orang penumpang dan 24.720 kendaran menggunakan jasa angkutan kapal laut menyeberang ke Pulau Jawa.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
1/10/2024, 19.43 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan komersialisasi tol laut pada pemerintahan selanjutnya. Langkah tersebut dinilai dapat mempersingkat waktu pengiriman ke bagian timur Indonesia dari 15 hari hingga menjadi lima hari.

Budi menjelaskan, langkah komersialisasi akan mengubah format tol laut menjadi hub and spoke.  Konsep hub dan spoke merupakan sebuah pola jaringan yang memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan pengumpul. Dengan kata lain, sistem Tol Laut akan tersentralisasi ke beberapa titik yang ditentukan menjadi hub.

"Beberapa pelabuhan yang menjadi hub ada Ternate dan Ibu Kota Nusantara, sehingga kapal dari Jawa Timur dan DKI Jakarta nantinya hanya perlu ke hub," kata Budi di kantornya, Selasa (1/10).

Budi menghitung, langkah tersebut akhirnya akan menambah jumlah trayek tol laut dari posisi saat ini 34 trayek. Namu,  subsidi yang dikucurkan pemerintah tidak berubah atau sekitar Rp 400 miliar.

Pemerintah akan membuka pelayaran dari DKI Jakarta dan Jawa Timur ke pelabuhan hub dan sebaliknya pada perusahaan swasta. Sementara itu, subsidi hanya diberikan pada kapal feeder dari hub ke masing-masing pelabuhan tujuan Tol Laut.

Budi meramalkan langkah tersebut akan memangkas waktu lantaran pelabuhan yang tergabung dalam Tol Laut dipangkas menjadi tiga pelabuhan. Alhasil, waktu perputaran barang dalam Tol Laut dapat dipangkas dari 15 hari sekali menjadi lima hari sekali.

Ia menyampaikan pemangkasan waktu tersebut akhirnya dapat membuat warung di wilayah Terpencil, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan atau 3TP dapat memasok barang. Budi mengatakan sejauh ini warung-warung di kawasan 3TP hanya dapat memasok barangnya lebih dari dua minggu sekali.

"Sementara itu, cost of fund warung umumnya dua minggu. Dengan format hub, warung di kawasan 3TP dapat menikmati pasokan barang setiap lima hari sekali," katanya

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priai sebelumnya menyatakan, harga barang pokok di bagian barat Indonesia telah susut sekitar antara 15% sampai 20% pada tahun lalu. Sementara itu, rata-rata harga komoditas di bagian timur Indonesia hingga 30%.

Jalur pelayaran bebas hambatan ini telah menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di dalam negeri. Tepatnya 115 pelabuhan. "Jadi, terjadi penurunan disparitas harga akibat Tol Laut," kata Antoni.

Program tol laut diluncurkan pada 2015 sebagai upaya pemerintah untuk menekan disparitas harga antara Indonesia bagian timur dan barat. Pada awal peluncuran, program ini hanya melayani enam trayek, sekarang telah berkembang pesat menjadi 34 trayek.

Total muatan berangkat yang diangkut menggunakan tol laut pada 2021 mencapai 18.011 teus atau naik 30,02% dari realisasi 2020 sebanyak 13.582 teus. Total muatan baliknya naik 36,39% menjadi 5.869 teus.


Reporter: Andi M. Arief