Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef di Desa Oenino Kecamatan Oenino Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu (2/10). Pembanguann bendungan terbesar di NTT ini menelan anggaran mencapai Rp 2,7 triliun.
“Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah sudah membangun empat bendungan di NTT dan salah satunya di sini, Bendungan Temef,” kata Jokowi saat berada di Bendungan Temef Kabupaten Timur Tengah Selatan, NTT, Rabu (2/10).
Empat bendungan yang dibangun itu adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka dan Bendungan Temef yang baru diresmikan.
Bendungan Temef memiliki luas genangan mencapai 298 hektare dan bisa menampung air sebanyak 45 juta meter kubik. Pembangunan bendungan ini diharapkan dapat mengairi sawah seluas 4.500 hektare yang tersebar di dua Kabupaten yakni Kabupaten TTS dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Selain it, bendungan juga diharapkan dapat mengairi ladang jagung, ketela, dan lainnya di wilayah tersebut.
Jokowi mengatakan, bendungan ini juga mampu mencegah terjadinya banjir di dua kabupaten yakni Kabupaten Malaka dan TTS. Kedua wilayah tersebut hampir setiap tahun selalu diterjang banjir. “Kemudian juga bisa membantu mencegah banjir ke Kabupaten Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan,” kata dia.
Bendungan ini kini adalam proses pengisian dan diharapkan bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tiga kabupaten di Pulau Timor, yakni TTS, TTU dan Kabupaten Malaka.
Jokowi melakukan serangkaian kunjungan kerja di NTT selama kurang lebih tiga hari. Setelah meresmikan Bendungan Temef, Presiden akan ke PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Usai dari kedua lokasi itu, Jokowi direncanakan mengunjungi Kabupaten Alor dan Kabupaten Sumba Barat di Pulau Sumba.