Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengatakan ada tiga program yang akan tetap dilanjutkan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Pertama, kredit usaha rakyat. "Selanjutnya, KUR akan menggunakan skema penilaian kredit inovatif," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (10/8).
Skema tersebut, harapannya, dapat meningkatkan penyaluran KUR dan mempertahankan rasio kredit bermasalah atau NPL. Kementerian telah menguji skema penilaian kredit inovatif atau ICS. Hasilnya, nilai kredit naik 5% dan rasio kredit bermasalah stabil di level 5,5%.
Program yang kedua adalah pelaku UMKM memiliki nomor induk berusaha (NIB). “Sehingga bisa menjadi bukti dan mereka dapat melakukan pinjaman,” ujarnya.
Yulius menyebut, hingga saat ini secara nasional tercatat ada 10 juta UMKM yang telah mendapatkan NIB. Dia merinci angkanya terdiri atas 98% skala usaha mikro dan 2% merupakan usaha kecil.
“Per Kementerian sebetulnya menargetkan ada pertumbuhan 4% NIB per tahun atau 2,5 juta UMKM dari total 64 juta UMKM,” ucapnya.
Program ketiga adalah sertifikasi produk untuk melengkapi kemampuan produk UMKM di pasar global. “Sertifikasi produk tetap akan kami dorong untuk meningkatkan produktivitas produk daya saing UMKM,” kata Yulius.