Pupuk Indonesia Tambah Investasi Pabrik Urea di Papua jadi Rp 15,6 T

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/Spt.
Pekerja berada di antara tumpukkan pupuk bersubsidi di Gudang Pupuk Lini III PT Pupuk Indonesia Group, Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (15/5/2024).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
10/10/2024, 07.01 WIB

PT Pupuk Indonesia menyatakan nilai investasi fasilitas produksi urea di Fakfak, Papua Barat akan tembus US$ 1 miliar atau Rp 15,6 triliun. Fasilitas produksi yang mengubah gas alam di Fakfak menjadi urea dan amonia tersebut akan dimulai awal tahun depan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengaku masih menyiapkan tender proyek pabrik tersebut. Menurutnya, investasi pabrik di Fakfak akan melebihi perkiraan awal lantaran perubahan jumlah pabrik yang dibangun.

"Nilai investasi mungkin bisa lebih US$ 1 miliar karena kami mau menyiapkan pembangunan tidak hanya satu pabrik. Awalnya hanya mau membangun satu pabrik, tapi kami mau teruskan pembangunannya," kata Rahmad di Indonesia Future Policy Dialogue Katadata, Rabu (9/10).

Adapun investasi tersebut akan dilakukan melalui PT Pupuk Kaltim. Dana segar di Fakfak akan menambah kapasitas produksi Pupuk Kaltim 1,15 juta ton menjadi 4,49 juta ton.

Rahmad mencatat masa konstruksi pabrik pupuk di Papua Barat akan berlangsung hingga awal 2029 atau selama 40 bulan. Menurutnya, jadwal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan di dalam negeri.

Pemerintah saat ini tengah menggarap program lumbung pangan atau food estate di Merauke, Papua Selatan. Program tersebut saat ini mencakup uji coba lahan seluas 20.000 hektar di Merauke yang akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun ini di bawah Kementerian Pertanian.

Narasi mengenai urgensi kelanjutan proyek food estate sebelumnya mendapat sorotan dari presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Dia mengatakan food estate sebagai salah satu langkah aktual untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertahanan itu menilai program food estate mampu menghadirkan keuntungan ganda bagi pemerintah dan masyarakat nantinya. Dari sisi pemerintah mampu meningkatkan produksi pangan, sementara para petani mendapat akses kepastian pasar.

"Kita harus punya food estate yang besar. Kita harus bikin petani makmur supaya anaknya petani mau jadi petani," kata Prabowo saat mengisi dialog capres bersama Kadin di Djakarta Theater awal tahun ini, Jum'at (12/1).

Prabowo menilai, pemerintah wajib memberikan stimulus kepada petani berupa penyediaan benih murah dan pupuk bersubsidi guna memuluskan proyek food estate. Prabowo juga menyoroti adanya praktik jual-beli pupuk bersubsidi yang kerap terjadi di lapangan.

"Jadi keberpihakan pengelolaan pupuk harus ke petani dan jangan diperdagangkan. Perlu subsidi pupuk, benih dan sebagainya," ujar Prabowo.

Reporter: Andi M. Arief