PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menyebut proyek pipa distribusi Tegal-Cilacap dalam tahap penyelesaian desain awal proyek atau FEED. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, hasil FEED ini akan menentukan keberlangsungan proyek.
“Untuk go or no go nya akan segera kami lakukan setelah FEED-nya selesai,” kata Rosa saat ditemui di Jakarta pada Senin (14/10).
Ruas pipa distribusi ini merupakan percabangan dari pipa transmisi Cirebon-Semarang atau Cisem tahap II ke arah selatan. Rosa menyebut, potensi investasi dari proyek ini mencapai US$ 100 juta atau Rp 1,55 triliun.
“Karena ini dilihat dari harga kesatuan dan lain-lain ya, mungkin sekitar US$ 100 juta,” ucapnya.
Rosa berharap pasokan gas bumi dari Jawa Timur dapat teralirkan ke Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap lantaran ruas ini adalah percabangan dari Pipa Cisem. Ini akan menjadi efisiensi yang besar bagi Kilang Cilacap.
“Jadi kami memang berharap kalau semuanya berjalan sesuai target, akan on place pada akhir 2025 atau awal 2026,” kata dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya menyebut proyek pembangunan pipa distribusi ini akan diupayakan masuk dalam Proyek Strategi Nasional atau PSN. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan hal ini agar selaras dengan pipa Cisem yang juga merupakan PSN.
“Ruas pipa ini harapannya dibangun bersamaan, jadi begitu Cisem II selesai, pipa distribusi ini juga dapat mengalirkan gas bumi ke Cilacap,” kata Laode saat ditemui di Batang, Jawa Tengah pada Senin (30/9).
Ditemui secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas) Gamal Imam Santoso mengonfirmasi bahwa Pertagas sedang merencanakan pembangunan pipa distribusi ruas Tegal-Cilacap.
“Jadi kami merencanakan, dengan pemanfaatan pipa Cisem II ini kami akan menggunakan fasilitas itu untuk ruas Tegal Cilacap. Kami sudah mengajukan beberapa surat kepada Kementerian ESDM untuk meminta perizinan,” kata Gamal saat ditemui di Batang pada Senin (30/9).
Dia mengatakan, perizinan terkait rencana ini memang panjang. Sebab tidak hanya ESDM saja, namun dia juga harus bersurat kepada Kementerian lain seperti PUPR dan LHK.
Sama seperti Laode, Gamal juga menyebut, pihaknya memang meminta agar proyek ini diberikan jalan untuk dijadikan PSN dan penugasan. Hal ini agar memudahkan pemasangan pipa tersebut.
“Karena penugasan ini kan ranahnya Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. Sementara untuk pemasangan pipa itu ranahnya di Kementerian LHK dan PUPR,” ujarnya.
Dia menyebut proyek pipa distribusi Tegal-Cilacap sudah cukup lama direncanakan. “Rencana ini ada agar Kilang Cilacap tidak lagi membakar bahan mentah termasuk LPG sebagai bahan baku. Dengan adanya ini nanti digantikan oleh gas,” ucapnya.