PT MRT Jakarta meluncurkan fitur tiket berlangganan dalam aplikasi MyMRTJ untuk menggantikan layanan Kartu Multi Trip atau KMT yang dihentikan mulai bulan ini. Tiket berlangganan akan terbagi dua jenis berdasarkan jangka waktu, yakni untuk satu minggu atau satu bulan.
Kepala Divisi Komersial dan Ritel MRT Jakarta Rina Lilianova mengaku peluncuran layanan Tiket berlangganan dan penghentian layanan KMT bertujuan agar pengguna MRT jakarta menggunakan layanan digital MRT Jakarta. Penualan tiket MRT Jakarta melalui aplikasi saat ini berkontribusi hingga 20% dari total penjualan.
"Layanan tiket berlangganan ini seperti tiket yang dikeluarkan PT KCI dulu," kata Rina di Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI, Rabu (16/10).
Rina menyampaikan, layanan tersebut mulai diuji coba pada bulan lalu. Menurutnya, layanan tersebut akan mempermudah pengguna MRT Jakarta dalam melakukan pembelian tiket melalui aplikasi.
Berdasarkan pantauan Katadata, layanan tiket berlangganan muncul melalui pilihan "Langganan" dalam aplikasi MyMRTJ. Pengguna MRT Jakarta harus memilih stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan sebelum memilih lama waktu berlangganan, yakni antara satu minggu dan satu bulan.
Tiket berlangganan yang dimaksud tidak dapat dipakai sepuasnya, tetapi hanya lima kali untuk masa seminggu dan 20 kali untuk masa sebulan. Selain itu, rute perjalanan dalam tiket tidak bisa diubah.
Insentif yang diberikan pada fitur tersebut adalah diskon sebesar 10% sampai 15% untuk masa seminggu dan 20% untuk masa sebulan. Adapun sumber dana untuk pembelian tiket tersebut dapat melalui dompet elektronik atau kartu kredit.
"Sejauh ini tanggapan peserta uji coba cukup baik. Para pengguna sangat tertarik dengan kemudahan fitur Tiket Berlangganan karena tidak harus melakukan pembelian setiap hari," katanya.
Tarif MRT Jakarta ditetapkan Rp 3.000 untuk perjalan jarak terpendek atau satu stasiun dan Rp 14.000 untuk jarak terjauh yakni rute Stasiun Lebak Bulus sama Stasiun Bundaran HI atau sebaliknya. Tuhiyat mengatakan, tarif terpanjang MRT Jakarta saat ini lebih rendah hampir 55% dari harga keekonomiannya yang mencapai Rp 31.000.
Adapun total penumpang MRT Jakarta sepanjang 2023 mencapai 33,49 juta orang dengan rata-rata penumpang harian sejumlah 91.771 orang. Capaian tersebut melebihi target rata-rata penumpang harian 2023 sejumlah 79.805 orang per hari.
MRT Jakarta menargetkan jumlah penumpang pada tahun ini akan mencapai 92 ribu orang per hari atau 33,58 juta sepanjang tahun.