Impor Susu RI Naik 7,07%, Paling Banyak dari Selandia Baru

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.
Sejumlah siswa mendapatkan susu sapi murni gratis dalam acara uji coba gerakan minum susu di SD Negeri 1 Sudagaran, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/8/2024). Kementerian Pertanian menyiapkan Kabupaten Banyumas, Jateng, sebagai percontohan gerakan minum susu dengan melakukan sosialisasi dan uji coba gerakan minum susu yang mencakup 34 SD dan 2 MI dengan total mencapai lima ribuan siswa, bersumber dari produksi susu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
15/11/2024, 14.07 WIB

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, impor susu sepanjang Januari hingga Oktober 2024 mencapai 257,3 ribu ton, naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor susu paling banyak berasal dari Selandia Baru. 

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, Indonesia mengimpor susu dari Selandia Baru mencapai 126,84 ribu ton atau 49,30% dari total impor susu. Indonesia juga banyak mengimpor susu dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. 

Berikut 4 besar negara asal susu impor: 

  1. Selandia Baru sebanyak 126,84 ribu ton atau 49,30% dari total impor susu.
  2. Amerika Serikat sebanyk 45,18 ribu ton atau 17,56% dari total impor susu.
  3. Australia sebanyak 38,19 ribu ton atau 14,84% dari total impor susu. 
  4. Belgia sebanyak 15,24 ribu ton atau 5,92% dari total impor susu. 

    Susu Jenis Apa yang Diimpor?


    BPS mencatat ada beberapa jenis susu yang diimpor negara-negara tersebut ke Indonesia. Namun sebagian besar jenis susu yang diimpor ke Indonesia dalam bentuk milk cream dan bubuk.

"Jadi bukan susu segar. Susu segar hanya sedikit sekali proporsinya," kata Amalia.

Berdasarkan bahan paparan BPS, volume susu yang diimpor dalam bentuk cream dan bubuk dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5% pada periode Januari-Oktober 2024 mencapai 159,84 ribu ton. Angka ini mencakup 62,12% dari total keseluruhan jenis impor susu.

Sein itu, impor juga banyak dilakukan pada jenis susu cream dalam bentuk bubuk dengan kandungan lemak melebihi 1,5% jumlahnya mencapai 58,14 ribu ton. Angka ini mencakup 22,59 dari total susu impor pada periode Januari-Oktober 2024.
Reporter: Rahayu Subekti