Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan, peleburan tujuh BUMN karya menjadi tiga entitas terus tidak akan menganggu penugasan kepada perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut. Erick telah membahas rencana peleburan tersebut bersama Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di kantornya pada Jumat (15/11).
“Jadi ini hanya bagian kami restrukturisasi, tidak akan mengganggu penugasan. Justru ini perlu percepatan,” kata Erick saat ditemui di Kementerian BUMN pada Jumat (15/11).
Erick tidak secara gamblang menyebutkan apakah kesepakatan ini sudah tertuang dalam hitam di atas putih. Namun, ia memastikan proses inbreng akan terus berjalan agar BUMN karya ini dalam kondisi sehat dan efisien.
Kendati demikian, Erick belum menyebut kapan target inbreng BUMN Karya ini rampung. “Ya nanti kita tunggu,” ujarnya.
Erick menjelaskan, pertemuannya dengan Menteri Dody merupakan wujud perkembangan proses peleburan BUMN Karya. Ia sebelumnya menyebut akan bertemu dengan Dody untuk meminta persetujuan terkait proses penggabungan tersebut. Menurut dia, pemankasan jumlah BUMN akan mendukung restrukturisasi dan memperbaiki kinerja perusahaan.
“Tetapi juga membangun keahlian di masing-masing BUMN," kata Erick saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Setelah mendapat persetujuan, Erick mengatakan Kementerian BUMN akan segera melakukan langkah-langkah untuk mengeksekusi peleburan BUMN Karya demi mempercepat proses penyehatan perusahaan-persusahaan tersebut.
Pemerintah rencananya meleburkan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) ke PT Adhi Karya. Perusahaan ini akan fokus pada proyek pembangunan air dan rel kereta api.
Peleburan kedua dilakukan untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke PT Hutama Karya (Persero). Perusahaan ini akan fokus menangani proyek pembangunan jalan tol, jalan non-tol, dan bangunan kelembagaan.
Pemerintah juga akan melebur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke PT PP (Persero) Tbk yang akan fokus pada proyek pembangunan pelabuhan laut, bandar udara, pabrik, hingga bangunan hunian atau residensial.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiroatmodjo mengatakan, pemerintah telah memetakan fokus dari masing-masing entitas saat sudah digabung nanti. “Untuk spesialisasi, fokusnya mereka akan kami bagi menjadi beberapa, ada yang fokus di sektor tol, pembangunan real estate, gedung, bendungan, dan transportasi. Jadi ini ada beberapa bagian,” kata Tiko saat ditemui di Kementerian BUMN pada Jumat (15/11).
Tiko menegaskan, peleburan ini bukan menggunakan skema merger melainkan inbreng. “Jadi kami inbrengkan, bukan merger. Contohnya, kami sedang menyelesaikan PP, kemudian Waskita menjadi anak usahanya Hutama Karya,” ucapnya.
Tiko mengatakan, spesialisasi fokus BUMN karya ini dibagi berdasarkan kompetensi perusahaan. “Adhi Brantas itu kan Adhi bangun LRT, sementara Brantas bangun bendungan. Mereka akan fokus disitu karena lebih berpengalaman,” ujarnya.
Meski memiliki fokus masing-masing, menurut dia, Kementerian BUMN membebaskan setiap perusahaan untuk andil dalam pembangunan proyek pemerintah. “Jadi untuk proyek pemerintah, semuanya bisa bekerja. Karena proyek pemerintah kan banyak, termasuk nanti untuk bendungan, jalan, hingga IKN itu bisa bebas digarap,” ucapnya.