Komisioner Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Fahri Hamzah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (16/11/2024).
Fahri Hamzah dalam kunjungan tersebut turut didampingi jajaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman yaitu Direktur Pembiayaan Pembangunan pada Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Perumahan Haryo Bekti Martoyoedo, dan Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan M. Salahuddin Rasyidi, serta Pjs Bupati Kabupaten Sumbawa, Najamudin Amy, dan Pjs Bupati Kabupaten Sumbawa Barat Julmansyah.
Kunjungan kerja Fahri di Kabupaten Sumbawa ini bermaksud untuk mensosialisasikan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni 3 juta rumah setiap tahunnya bagi penduduk Indonesia.
Fahri mengatakan, kini terdapat sekitar 80 juta keluarga di Indonesia 50 juta keluarga sudah memiliki rumah. Tapi tetap ada sekitar 20 keluarga yang belum memiliki rumah atau justru rumahnya tidak layak huni.
"Misi presiden memastikan tidak ada lagi orang yang tinggal di gubuk-gubuk yang tidak layak, memastikan tidak ada orang yang tinggal dibantaran kali," kata Fahri melalui keterangan tertulis, Senin (18/11).
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Sumbawa diketahui, ada 166.433 kepala keluarga tetapi hanya ada 117.594 unit rumah di Kabupaten Sumbawa. Ia berpendapat, terdapat satu rumah yang dihuni lebih dari satu kepala keluarga.
"Inti dari kebijakan presiden khususnya di bidang ekonomi ada dua, kita kaya dan kita akan tunjukkan dengan kekayaan itu kita akan selesaikan semua persoalan maka keluar kebijakan untuk membangun 3 juta rumah setiap tahun," ujar Fahri.
Ia berharap, pemerintah daerah terus terlibat aktif memastikan data-data yang diberikan kepada pemerintah pusat akurat. Dengan begini, jumlah sasaran dari program 3 juta rumah Presiden Prabowo bisa menjadi solusi untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Sementara itu, Pjs Bupati Kabupaten Sumbawa Najamudin Amy berharap, kehadiran Fahri Hamzah bisa membantu menyelesaikan persoalan rumah bagi masyarakat miskin bahkan menjadikan Sumbawa sebagai proyek percontohan pembangunan rumah untuk mengentaskan kemiskinan.
"Mudah-mudahan bisa di bantu oleh pak Wamen, bahkan Sumbawa bisa menjadi pilot project program pembangunan 3 juta rumah," kata Najam.
Usai menggelar pertemuan, Fahri Hamzah beserta BP Tapera dan rombongan Kementerian PKP melakukan kunjungan ke salah satu perumahan di Kabupaten Sumbawa, yaitu perumahan Alam Kerato Asri yang terletak di Lempeh, Sumbawa.
Di lokasi, Fahri memeriksa kesesuaian kondisi perumahan dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU). Fahri juga memberikan masukan kepada pengembang untuk memperhatikan hal-hal pendukung lainnya, seperti saluran irigasi dan penanganan sampah.
Dalam kesempatan yang sama, Heru Pudyo Nugroho menyampaikan, BP Tapera, selaku badan yang mengelola dan menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan dengan skema Tapera dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), per akhir Oktober 2024 merealisasikan 185.261 unit rumah senilai Rp22,89 Triliun yang terdiri dari 179.917 unit rumah disalurkan melalui FLPP dan 5.344 unit rumah disalurkan melalui Tapera.
Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam merealisasikan FLPP menduduki peringkat 13 provinsi di Indonesia dengan kontribusi penyaluran sebanyak 3.817 unit rumah senilai Rp495 Miliar.
“Kabupaten Lombok Barat menjadi kabupaten / kota tertinggi di NTB dengan reaalisasi sebesar 2.618 unit rumah,” imbuhnya.
Sedangkan untuk skema Tapera, Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat ke-6 provinsi di Indonesia dengan kontribusi penyaluran sebanyak 251 unit rumah.