Kinerja Lifting Migas Capai 1,54 juta Barel per Oktober, Masih di Bawah Target

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom.
Ilustrasi. Realisasi lifting migas hingga Oktober 2024 turun 0,96% dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang mencapai 1,56 juta barel setara minyak.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
18/11/2024, 16.40 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan bahwa capaian volume migas terangkut (lifting) per 31 Oktober 2024 mencapai 1,54 juta barel setara minyak (boepd). Realisasi tersebut masih di bawah target yang ditetapkan dalam APBN.

"Target lifting kami adalah 1,66 juta boepd dalam APBN 2024,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI yang dipantau secara daring pada Senin (18/11).

Capaian ini menurun 0,96% dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang mencapai 1,56 juta barel setara minyak. SKK Migas memperkirakan kinerja lifting migas pada akhir 2024 mencapai 1,56 juta barel setara minyak atau hanya mencapai 93,82% dari target APBN 2024.

“Jadi kami tidak hanya menyoroti minyak tapi alhamdulillah kita diberkahi temuan-temuan akhir ini banyak gas bumi, yang akan kami kembangkan,” ujarnya.

Djoko mencontohkan temuan gas bumi yang dikembangkan, yakni Lapangan Abadi Masela, Lapangan Genting Oil di Papua, temuan di Blok Andaman, Blok Sakakemang, dan lapangan migas lainnya.

SKK Migas sebelumnya mengataka,  sejumlah target untuk industri hulu migas berpotensi tidak tercapai.  “Kami melihat untuk lifting minyak nanti akhir 2024 sekitar 595 ribu barel per hari (bph),” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/7). 

Angka prediksi ini hanya sekitar 94% dari target 635 ribu barel per hari (bph) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2024. Tidak hanya APBN, Dwi juga memprediksi bahwa lifting minyak akhir 2024 nanti tidak mencapai target work, program and budget (WPNB) yang disepakati.

Prediksi akhir 2024, lifting gas juga  tidak dapat memenuhi target APBN. SKK Migas menulis, proyeksi lifting gas hanya mencapai 5.554 mmscfd atau 96% dari target APBN 2024 yang mencapai 5.785 mmscfd. Hal ini juga terjadi untuk angka cost recovery hulu migas. SKK migas memprediksi akhir 2024 jumlahnya hanya mencapai US$ 8,05 miliar atau 97% dari target US$ 8,25 miliar pada tahun ini.

Reporter: Mela Syaharani