Retno Marsudi: AI Bukan Musuh, Sentuhan Manusia Tak Tergantikan

Katadata/ Mela Syaharan
Retno Marsudi dalam acara World Public Relation Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua Bali pada Rabu (20/11).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
20/11/2024, 14.53 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2014-2024 Retno Marsudi mengatakan, peran manusia tidak akan tergantikan oleh keberadaan kecerdasan buatan (AI). Dia menilai, manusia justru harus berteman dengan AI.

“AI bukanlah musuh kita, sentuhan manusia tidak akan tergantikan oleh mesin dan teknologi,” kata Retno dalam acara World Public Relation Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Bali pada Rabu (20/11).

Retno menyampaikan, perkembangan teknologi di dunia saat ini tidak bisa dihindari. “Tapi kita bisa hidup dengan teknologi tanpa harus meninggalkan nilai sebagai manusia,” ujarnya.

Presiden Global Alliance Justin Green sebelumnya mengungkapkan, lanskap komunikasi saat ini sudah berubah dengan hadirnya kecerdasan buatan. Senada dengan Retno, Justin menyebut kecerdasan buatan tidak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia. 

“AI tidak akan mengambil pekerjaan. Orang yang tidak tahu cara menggunakan AI akan kehilangan pekerjaan. AI tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya membeli rumah. Memiliki keluarga yang tumbuh besar di rumah itu, dan kemudian kehilangan rumah itu karena bencana alam. Masa depan kecerdasan buatan adalah kecerdasan emosional,” kata Justin. 

Justin menyampaikan Global Alliance dan seluruh anggotanya terikat oleh kode etik global dan prinsip-prinsip penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab, yang akan membawa profesi humas ke masa depan. 

“Jadi pesan utama saya kepada Anda semua hari ini, mohon, mohon bergabunglah dengan saya dan rekan-rekan Anda dari seluruh dunia untuk memperjuangkan fakta daripada fiksi. Singkatnya, melangkahlah dan pimpinlah. Jadilah sumber informasi yang terpercaya. Kata-kata Anda memiliki kekuatan untuk membuat sejarah. Namun hari ini, Anda tidak berbicara dengan kata-kata. Anda berbicara dengan tindakan Anda,” ungkap Justin. 

Justin mengatakan Global Alliance dan anggotanya di seluruh dunia adalah salah satu pemberi pengaruh terbesar di dunia. Menurut dia, Global Alliance adalah suara dari mereka yang tidak bersuara. 

“Kami adalah hati nurani dari lingkungan industri besar. Kita adalah penjaga perubahan iklim. Kami adalah polisi yang menindak pelanggaran. Namun, yang paling penting, kita bersama-sama memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua. Sekarang, kita bertemu minggu ini pada saat yang sangat penting. Tidak hanya untuk profesi kita, tetapi juga untuk dunia,” tegas Justin.

Reporter: Mela Syaharani