Pemerintah akan Mengintegrasikan Program Prakerja dan Siap Kerja

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.
Warga mengakses laman situs Prakerja di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (8/2/2024).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
22/11/2024, 12.39 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan  sedang mengintegrasikan platform Siap Kerja dan program Prakerja. Integrasi ini ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun depan.

"Saat ini kami masih menyiapkan peta jalan pengintegrasian tersebut. Kami perlu mengintegrasikan ini sesegera mungkin," kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di kantornya, Jakarta, Kamis (23/11).  

Prakerja merupakan program pemerintah untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja sebelum masuk pasar kerja. Sedangkan Siap Kerja adalah platform pasar kerja yang diluncurkan pemerintah. 

Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan tujuan integrasi itu adalah efisiensi anggaran pada tahun depan. Selama ini Prakerja dilakukan Kantor Manajemen Proyek di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Lalu, platform Siap Kerja dioperasikan Kemenaker.

Harapannya hasil penggabungan Prakerja dan Siap Kerja akan menciptakan platform pasar kerja yang lebih inklusif. Rencananya, integrasi itu akan berisi fitur transformasi pelatihan vokasi, pemberi kerja dapat menganalisis data ketenagakerjaan di setiap sektor.

Implementasinya akan dilakukan pada tahun depan. Dana operasionalnya telah disetujui. "Sudah banyak hal yang kami lakukan. Jadi secara dokumen, hasil pengintegrasian Kartu Prakerja dan Siap Kerja sudah siap diimplementasikan," kata Anwar.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan kelanjutan program Prakerja di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang didiskusikan. Secara prinsip, pemerintah mendorong kelanjutannya karena program ini memiliki capaian yang positif.

Berdasarkan Riset Presisi Indonesia 2021, penerima perempuan Prakerja mengalami peningkatan pendapatan 33% lebih tinggi dibanding non-penerima perempuan. Sedangkan Studi Svara Institute 2023 menunjukkan peningkatan pendapatan penerima Prakerja bisa mencapai 17,6% lebih tinggi dibanding non-penerima.

Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling, dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Selama 2020-2022, Prakerja menjadi bagian program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Reporter: Andi M. Arief