Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berencana membentuk induk usaha atau holding usaha mikro untuk membangun rantai pasok dengan pengusaha besar. Menteri UMKM Maman Abdurahman mengatakan, pembantukan holding ini akan diadopsi dari beberapa negara, seperti Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang.
Maman menjelaskan, karakter usaha mikro adalah bertahan hidup lantaran pengusaha hidup dari pendapatan harian. Sementara itu, usaha kecil dapat menjadi pemasok bahan baku bagi industri besar.
"Kami berencana membuat holding usaha mikro dalam rangka membangun ekosistem rantai pasok antara pelaku UMKM dengan industri besar," kata Maman di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (17/12).
Maman mencontohkan, perkembangan salah satu produksi sepeda motor besutan Cina bermerek Jialing. Menurutnya, kualitas sepeda motor tersebut bertambah baik dari tahun ke tahun akibat kontribusi pelaku UMKM di Negeri Panda yang memasok suku cadang ke fasilitas produksi Jialing.
Ia menyebutkan beberapa sektor industri yang dapat mengadopsi ekosistem rantai pasok yang dilakukan Jialing, seperti kosmetika, alat kesehatan, otomotif, dan olahan hasil ternak. Oleh karena itu, Maman berencana mengkonsolidasi usaha mikro di sektor tersebut menjadi satu bisnis yang terkoordinir dalam bentuk holding.
Maman menilai, penghubungan UMKM dengan industri besar dapat lebih mudah melalui holding usaha mikro lantaran memiliki payung hukum yang lebih jelas. Ia berpendapat holding usaha mikro dapat mempermudah akses kredit perbankan ke pelaku UMKM, khususnya dari bank milik negara atau Himbara.
"Rencana ini butuh dukungan dari Kementerian BUMN karena kemungkinan ada beberapa BUMN bidang manufaktur yang bisa dikerjasamakan dengan holding UMKM," katanya.
Lembaga Layanan Pemasaran-Koperasi Usaha Kecil Menengah atau Smesco berencana meluncurkan platform khusus usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memaksimalkan bantuan pemerintah terhadap UMKM.
Nilai bantuan pemerintah untuk UMKM setiap tahun mencapai Rp 30 triliun. Bantuan ini, menurut Komisioner Smesco Hanung Harimba, tidak tersalurkan maksimal karena terpecah ke dalam 30 kementerian dan lembaga.
Ia mengatakan rencana pembentukan platform masih dalam tahap diskusi. "Kami ingin menciptakan platform yang mengintegrasikan layanan bantuan pemerintah untuk UMKM," ucap Hanung dalam acara bertajuk Menatap Masa Depan: Transformasi dan Peluang UMKM Indonesia yang diselenggarakan Smesco dan Katadata, di Jakarta, Kamis (12/12).