Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurahman mengancam menutup semua lokapasar atau e-comerce di dalam negeri jika tidak mendukung produk lokal. Menurut dia, lokapasar yang kontribusi penjualan produk lokalnya tidak tumbuh secara tahunan tidak dapat beroperasi.
Maman menilai, langkah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada saat yang sama, Maman mengatakan para pelaku UMKM harus merambah lokapasar sebagai bagian pemasarannya.
"Kami ingin mendorong pengusaha UMKM bertransformasi ke sektor digital, tetapi dengan catatan pengelola lokapasar wajib mengakomodasi peningkatan penjualan produk-produk lokal," kata Maman di Pasar Tanah Abang, Rabu (15/1).
Maman tidak menjelaskan, persentase pertumbuhan kontribusi penjualan produk lokal yang harus dipatuhi pengelola lokapasar. Namun, ia berkomitmen untuk membredel lokapasar yang tidak mendukung penjualan produk lokal.
Ia menekankan transformasi digital oleh pelaku UMKM penting untuk mengikuti perubahan zaman. Sebab, Maman mengaku pemerintah sudah tidak dapat menahan perubahan perilaku konsumen yang lebih suka berbelanja secara digital.
Selain untuk beradaptasi, Maman menilai toko konvensional dapat meningkatkan omzetnya jika memperluas penjualannya ke lokapasar. Beberapa lokapasar yang disinggung Maman untuk meningkatkan kontribusi produk lokalnya adalah Tokopedia dan Shopee.
"Ingat loh ya, saya mengatakan ini di depan semua pengusaha UMKM. Kalau pengelola lokapasar tidak pro kepada kepentingan UMKM, kami tinggal berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi dan Digital dan menutup lokapasar bersangkutan," katanya.
Program Hari Belanja Online Nasional mencetak transaksi Rp 31,2 triliun dengan rata-rata pengeluaran per orang mencapai Rp 318.000. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Desember 2024 diikuti 98 juta pelanggan yang melakukan belanja memanfaatkan momentum Harbolnas.
Transaksi tersebut naik sekitar 21,4% secara tahunan dibandingkan total transaksi pada 2023 yang mencapai Rp 25,7 triliun. Produk-produk lokal juga mampu mendominasi keseluruhan penjualan dengan porsi sebanyak 52% dan dengan nilai transaksi Rp 16,1 triliun atau naik sekitar 31% secara tahunan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan yang signifikan pada kontribusi produk lokal menjadi indikator positif terhadap potensi masa depan Harbolnas. Hal ini juga mencerminkan peningkatan kesadaran konsumen untuk terus mendukung produk dalam negeri melalui platform e-commerce.
Dia mengatakan, program Harbolnas diharapkan terus menunjukkan peran dalam mendorong daya beli masyarakat, mendukung produk-produk lokal agar mampu bersaing di pasar domestik dan internasional.
“Ketika pasar untuk produk lokal sudah terbentuk, maka suplai akan mengikuti secara otomatis. Langkah ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujar Airlangga, Sabtu (28/12).