RI Impor Kurma hingga Rp 631 Miliar Jelang Ramadan, Paling Banyak dari Mesir

Katadata/Fauza Syahputra
Pedagang menata kurma yang dijual di Blok C Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Berdasarkan penuturan pedagang, penjualan kurma di bulan Ramadhan mengalami peningkatan hingga 70 persen dengan total pesanan mencapai 7000 kemasan per harinya.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
17/3/2025, 12.52 WIB

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, impor kurma terus meningkat menjelang Ramadan. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, tren impor ini mulai meningkat dalam lima bulan menjelang periode Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2025.

“Paling tinggi tentunya ada di Januari dan Februari 2025,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/3).

Dia menjelaskan, impor kurma secara kumulatif sepanjang Januari hingga Februari 2025 tercatat mencapai 32,89 ribu ton dengan nilai US$ 38,76 juta atau sekitar Rp 631 miliar. "Impor kurma secara kumulatif terutama bersumber dari pertama itu Mesir sebanyak 19,39 ribu ton pangsanya 58,95%,” kata Amalia.

Selain dari Mesir, Indonesia juga banyak mengimpor kurma dari Arab Saudi mencapai 13,87%,  Uni Emirat Arab mencapai 8,96%, Tunisia 5,87%, dan Iran 4,39%.

Impor Kurma Sebulan Menjelang Ramadan

BPS mencatat, impor kurma khusus bulan lalu mencapai 16,47 ribu ton senilai US$ 18,09 juta. “Impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 9,24 ribu ton dengan pangsa pasar 56,12% terhadap total kurma yang diimpor oleh Indonesia,” ujar Amalia.

Impor kurma juga berasal dari  Arab Saudi sebanyak 2,69 ribu ton dengan pangsa sebesar 16,32%, serta Uni Emirat Arab sebanyak 1,19 ribu ton dengan pangsa mencapai 7,22%.

Reporter: Rahayu Subekti