Indonesia menegaskan dukungan terhadap inisiatif pembentukan fasilitas pendanaan hutan tropis atau Tropical Forest Financing Facility (TFFF). Inisiatif ini diusulkan Brasil untuk menjawab kesenjangan pembiayaan pelestarian hutan, restorasi ekosistem, serta pemberdayaan masyarakat adat dan lokal.
“Indonesia juga menantikan kerja sama lebih erat dengan Brasil dalam merumuskan mekanisme dan rencana kerja TFFF,” ujar Zulhas saat berbicara mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam forum internasional yang turut dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, seperti dikutip Kamis (25/9).
Zulhas menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga hutan tropis dunia. Ia pun menekan fungsi hutan tropis sebagai penopang utama ketahanan iklim global, pusat keanekaragaman hayati, sekaligus sumber penghidupan bagi jutaan masyarakat.
Karena itu, menurut dia, tanggung jawab melindungi hutan bukan hanya milik negara pemilik hutan, tetapi juga komunitas global. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan dan ketidakpastian pendanaan konservasi.
“TFFF mampu memobilisasi sumber daya publik dan swasta melalui skema blended finance. Dengan menyelaraskan insentif ekonomi dan tujuan lingkungan, TFFF membuka peluang baru untuk mengintegrasikan konservasi dengan pembangunan,” kata Zulhas.
Ia menambahkan, masyarakat adat dan komunitas lokal merupakan pilar penting yang harus dilindungi dengan safeguard kuat guna menjamin hak-hak mereka, integritas lingkungan, serta transparansi tata kelola. Zulhas pun memastikan, Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan agar hutan tropis tetap berfungsi sebagai penyerap karbon, rumah bagi keanekaragaman hayati, dan sumber kehidupan dunia.
Inisiatif Tropical Forest Financing Facility (TFFF) dalah inisiatif yang digerakkan oleh negara-negara di belahan bumi selatan untuk mendanai konservasi hutan tropis dan subtropis lembap. Diusulkan di Dubai pada COP28, fasilitas ini diperkirakan akan diluncurkan pada COP30 di Brasil.