Pabrikan otomotif BYD telah mengajukan rencana penarikan kembali (recall) 115.783 unit mobil listrik untuk mengatasi potensi masalah keselamatan. Pengajuan yang ditujukan untuk otoritas Cina tersebut dilakukan untuk kendaraan seri Tang dan Yuan Pro yang diproduksi antara tahun 2015 dan 2022

Dikutip dari Reuters, Minggu (19/10), BYD telah mengajukan rencana kepada Badan Regulasi Pasar Negara untuk menarik kembali 44.535 kendaraan seri Tang yang diproduksi antara Maret 2015 dan Juli 2017, yang mana cacat desain komponen tertentu dapat menyebabkan fungsi abnormal. BYD juga berupaya menarik kembali 71.248 kendaraan listrik Yuan Pro yang diproduksi antara Februari 2021 dan Agustus 2022 karena masalah manufaktur yang memengaruhi pemasangan baterai.

Pada Januari, perusahaan melakukan penarikan kembali 6.843 SUV off-road plug-in hybrid Fangchengbao Bao 5 dengan alasan risiko kebakaran. Sebelumnya, pembuat mobil tersebut telah menarik hampir 97.000 kendaraan listrik Dolphin dan Yuan Plus karena kesalahan produksi yang melibatkan unit kontrol kemudi yang menimbulkan risiko kebakaran pada bulan September 2024.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan memastikan bahwa seratus ribu lebih kendaraan yang ditarik itu tidak ada satu pun yang dijual di pasar Indonesia.

"Kami memastikan bahwa model dan tipe pada program tersebut bukan merupakan model yang dijual di Indonesia," kata Luther dikutip dari Antara, Minggu (19/10).

Penarikan tersebut, menurut Luther, dilakukan untuk menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan serta bagian dari komitmen mereka terhadap keselamatan dan menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan.

Masalah itu bermula dari masalah desain dan pemilihan komponen pada pengontrol motor penggerak, yang dapat menyebabkan fungsi pelepasan muatan aktif yang tidak normal selama penggunaan. Dalam kasus ekstrem, hal ini dapat mengakibatkan papan sirkuit terbakar dan kegagalan mode penggerak listrik murni kendaraan, sehingga menimbulkan risiko keselamatan.

Diler resmi BYD dikabarkan akan memperbarui perangkat lunak untuk kendaraan yang terdampak, serta mengubah metode pelepasan muatan menjadi pelepasan muatan motor untuk menghilangkan bahaya keselamatan.

Selain itu, penarikan tersebut untuk mengatasi cacat produksi di mana paking segel baterai mungkin tidak terpasang dengan benar, yang mengakibatkan penurunan kinerja segel. Mengarungi air dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama dapat mengakibatkan masuknya air ke dalam baterai, sehingga merusak insulasinya.

Dalam skenario ekstrem, hal ini dapat menyebabkan penurunan daya baterai dan menimbulkan bahaya keselamatan.

Untuk mengatasi hal ini, diler resmi BYD akan menggunakan segel khusus untuk memperkuat casing baterai kendaraan yang terdampak agar fungsi kedap airnya pulih dan menghilangkan risiko keselamatan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.