Mentan Kucurkan Rp 20 Triliun untuk Bangun Hulu Peternakan Ayam di 13 Provinsi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman berencana membangun lima usaha hulu peternakan ayam pada tahun depan senilai Rp 20 triliun. Usaha tersebut akan dikelola oleh dua perusahaan negara di bidang pangan, yakni PT Berdikari dan PT Perkebunan Nusantara.
Adapun kelima usaha tersebut adalah pembibitan, pakan, obat hewan, pengelolaan produksi, dan logistik dan pemasaran. Karena itu, Amran menekankan pemerintah tidak akan masuk pada usaha budidaya ayam pada tahun depan.
"Program ini akan menopang peternak ayam pedaging maupun petelur di daerah daripada terus mengeluh setiap tahunnya. Pemerintah akan menyediakan pakan, tapi kami tidak akan bergerak di usaha budidaya," kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (24/11).
Amran mengaku peternak ayam pedaging maupun telur sempat menyampaikan penolakan sebelum melakukan sosialisasi. Namun, dia mengklaim seluruh peternak kini mendukung realisasi program tersebut.
Dia juga menunjukkan ada 13 provinsi yang menjadi lokasi pendirian usaha hulu peternakan ayam tersebut, yakni:
1. DI Aceh
2. Riau
3. Sumatra Selatan
4. Lampung
5. Kalimantan Barat
6. Kalimantan Tengah
7. Kalimantan Timur
8. Gorontalo
9. Sulawesi Selatan
10. Nusa Tenggara Barat
11. Nusa Tenggara Timur
12. Papua Selatan
13. Jawa Timur
Selain Rp 20 triliun di sektor hulu, Amran memaparkan pemerintah akan menggelontorkan dana senilai Rp 50 triliun dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat dengan bunga 3% untuk pembentukan peternakan di 13 provinsi tersebut. Menurutnya, KUR khusus peternakan tersebut akan menambah produksi telur ayam sejumlah 1 juta ton dan daging ayam hingga 1,5 juta ton.
Amran menunjukkan program MBG akan menyerap sekitar 70% hasil produksi peternakan baru tersebut. Hal tersebut dimungkinkan lantaran MBG akan berjalan penuh dengan total penerima manfaat hingga 82,9 juta orang pada tahun depan.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan investasi di hulu peternakan ayam dan program Makan Bergizi Gratis akan menambah jumlah peternakan ayam di 13 provinsi tersebut. Sebab, pemerintah telah menjamin ketersediaan bahan baku maupun pembelian hasil produksi para peternak.
Sudaryono mengakui saat ini belum ada BUMN pangan yang fokus pada industri peternakan ayam. Namun Berdikari dan PTPN dinilai memiliki keahlian teknis dan kemampuan finansial yang cukup untuk mendirikan usaha hulu peternakan ayam tersebut.
"Rp 20 triliun ini adalah investasi dalam bentuk bisnis yang harus mempertimbangkan kemampuan keuangan dan kecukupan modal BUMN yang bertanggung jawab. Karena itu, kami memilih PTPN dan Berdikari untuk program ini," kata Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan anggaran Rp 20 triliun akan bersumber dari arus kas Danantara, bank milik negara, maupun penempatan pemerintah di Danantara. Namun Sudaryono memastikan realisasi Rp 20 triliun oleh Danantara melalui PTPN dan Berdikari dapat dipertanggungjawabkan.
"Sesuai dengan arahan presiden agar anggaran negara bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat dalam bentuk investasi, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja," katanya.