Presiden Filipina Putuskan Isolasi Kota Manila Cegah Penyebaran Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Court/Pool
Presiden Filipina Rodrigo Duterte tiba untuk menghadiri penobatan Kaisar Jepang Naruhito di Tokyo, Jepang, Selasa (22/10/2019). Duterte memutuskan menutup akses Kota Manlia setelah kasus infeksi virus corona meningkat tajam dalam satu hari di Filipina.
13/3/2020, 08.05 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis (12/3) waktu setempat mengumumkan pembatasan imigrasi secara ketat dan penghentian perjalanan darat, laut, dan udara dari di Kota Manila. Hal itu merupakan upaya pencegahan wabah virus corona.

Duterte menyetujui sejumlah langkah mencegah penyebaran virus corona, termasuk larangan pertemuan massa, penutupan dan karantina masyarakat selama satu bulan, dan mengancam memenjarakan pejabat lokal yang menentang perintah pemerintah.

Pemerintah Filipina juga melarang masuk pendatang yang berasal dari negara dengan penyebaran virus corona. Keputusan tersebut dibuat setelah kasus infeksi virus corona meningkat tajam menjadi 52 kasus dalam satu hari setelah Filipina menyatakan kasus pertama Covid-19 pada Sabtu (7/3). Selain itu, lima orang Filipina telah meninggal dunia akibat virus tersebut.

"Kami tidak ingin menggunakan itu (istilah isolasi). Tetapi ini merupakan isolasi," kata Duterte dalam pengumuman yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Reutes pada Jumat (13/3).

Lebih lanjut Duterte mengatakan tidak ada perebutan kekuasaan dalam keputusan tersebut. Isolasi Kota Manila merupakan upaya melindungan masyarakat Filipina dari virus corona.

(Baca: Pemerintah Bantah Tutupi Informasi Terkait Virus Corona)

Pembatasan perjalanan dan ruang untuk karantina massal di Filiphina menjadi upaya pencegahan terketat di luar Tiongkok dan Italia. Total kasus kasus konfirmasi virus corona di Tiongkok dan Italia saat ini mencapai 90 ribu kasus.

Halaman: