Pemerintah Korea Selatan melaporkan kematian pertama akibat infeksi virus corona (covid-19). Dalam sehari, ada 54 kasus baru sehingga total kasus infeksi virus corona di negara tersebut mencapai 104 kasus. Korsel menjadi negara keenam di luar Tiongkok yang melaporkan kematian akibat virus corona.
Seperti dilansir Kantor Berita Yonhap, pasien yang meninggal dunia sudah dirawat beberapa hari di sebuah rumah sakit di sebelah tenggara Kota Cheongdo. Otoritas kesehatan juga menyebutkan bahwa 30 kasus infeksi baru terpusat di selatan Kota Daegu dan diduga terkait dengan sebuah gereja Katolik dari sekte religius minoritas yang pernah dikunjungi pasien tersebut.
"Pada tahap ini, pemerintah menilai penyebaran covid-19 terjadi secara lokal dalam ruang lingkup terbatas," kata Wakil Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel, Kim Kang-lip, seperti dikutip The Korea Herald, Kamis (20/2).
Pemerintah menyesuaikan karantina dan upaya pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona secara lokal, termasuk menyemprot gereja dan kawasan sekitarnya dengan cairan disinfektan. Otoritas kesehatan mengirimkan 24 dokter ke Daegu dan menambah pusat deteksi virus corona menjadi 22 unit di kota tersebut. "Otoritas mempertahankan level kuning sebagai tingkat kewaspadaan tingkat tiga terhadap penyebaran virus corona," ujar Kim.
(Baca: Ancaman Resesi Mengintai Negara-negara Maju di Balik Virus Corona)
Pasien ke-31 Diduga Penyebar Virus Corona Terbanyak
Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara memiliki 5 juta penduduk. Dari 30 kasus baru di Daegu, 23 di antaranya diyakini terkait dengan seorang perempuan berusia 61 tahun yang positif terinfeksi virus corona pada Selasa (18/2) lalu.
Perempuan yang disebut sebagai pasien ke-31 di Korsel itu diperkirakan menularkan virus corona kepada sekitar 40 orang. Penularan terjadi ketika ia mengikuti misa di gereja yang ada di Daegu, sebelum ia diperiksa dan terbukti positif terkena virus corona.
Otoritas kesehatan juga melakukan survei epidemiologi untuk menentukan apakah pasien ke-31 tersebut terkait dengan dua kasus infeksi di Rumah Sakit Cheongdo. Pasalnya, pasien ke-31 itu mengunjungi Cheongdo pada awal bulan ini.
Direktur Otoritas Kesehatan Korea, Jung Eun-kyeong, mengatakan orang-orang yang mengunjungi gereja di Daegu dan Rumah Sakit Daenam di Cheongdo diimbau tetap berada di rumah atau melapor kepada otoritas kesehatan setempat jika menunjukkan gejala-gejala infeksi covid-19. Sebagian besar kasus terjadi pada pasien yang tidak bepergian ke Tiongkok atau negara lainnya di Asia Tenggara.
Pasien yang diduga menjadi penyebar infeksi virus corona terbanyak (super spreader) itu telah dirawat di RS Daegu sejak 7 Februari hingga Senin (17/2) lalu. Otoritas kesehatan menyebut, pasien itu melakukan kontak dengan 166 orang, yang saat ini telah dikarantina secara mandiri.
(Baca: Korban Tewas Corona Capai 2.120 Orang, Jumlah Kasus Baru Menyusut)
Pengurus Gereja Shincheonji di Daegu menyatakan gereja ditutup setelah sepuluh jemaatnya dites dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Otoritas kesehatan Korsel telah meminta 1.001 jemaat gereja tersebut untuk tinggal di rumah demi mencegah penyebaran virus corona.
Hingga kini, belum jelas bagaimana pasien ke-31 itu terinfeksi virus corona. Ia tidak pernah melakukan kontak dengan pasien lainnya ataupun bepergian ke luar negeri. Jumlah orang yang dites dan dikarantina untuk pemeriksaan virus corona di Korsel mencapai 1.633 orang per Kamis (20/2) sore.
Sejak 3 Januari 2020, jumlah orang yang diperiksa dan dikarantina mencapai 12.161 orang. Sebanyak 10.446 orang dinyatakan negatif sedangkan 16 pasien yang dirawat sudah sembuh dan diperbolehkan kembali ke rumah.
(Baca: Dua Penumpang Diamond Princess asal Jepang Meninggal Akibat Corona)