Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk menarik kembali kebijakan tarif dagang kedua negara. Pelaksanaan kesepakatan tersebut berlaku jika fase pertama perundingan dagang selesai.
Kementerian Perdagangan Tiongkok, tanpa menyebut jadwal pelaksanaanya, menyatakan kedua negara telah sepakat untuk membatalkan pemberlakuan tarif secara bertahap. Pejabat AS mengonfirmasi kebijakan tersebut masuk fase pertama yang akan ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Jika kesepakatan sementara selesai dan ditandatangani, ini termasuk pembatalan tarif yang rencananya diberlakukan pada 15 Desember 2019 terhadap US$ 156 miliar barang impor Tiongkok, termasuk ponsel, laptop, dan mainan.
Namun pakta kesepakatan dagang belum selesai dibuat. Pejabat AS mengatakan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan ketika Trump mengumumkan rancangan sementara kesepakatan dagang pada bulan lalu.
Di sisi lain, Juru Bicara Menteri Perdagangan Tiongkok Gao Feng menyatakan pembatalan tarif dagang merupakan kondisi yang sangat penting dalam kesepakatan. Kedua pihak harus membatalkan pemberlakuan tarif dagang untuk mencapai kesepakatan fase pertama.
"Kedua pihak telah sepakat untuk membatalkan tambahan tarif dalam tahapan yang berbeda, sejalan dengan keberlajutan diskusi," ujar Gao seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (8/11)
Juru Bicara Departemen Pembendaharaan AS dan Pejabat Pedagangan AS tidak berkomentar terhadap pernyataan tersebut. Namun Politisi Partai Republik mendesak Trump untuk mengikat pembatalan tarif dengan elemen kesepakatan yang spesifik.
"Tarif seharusnya diterapkan satu per satu yang diikuti oleh Tiongkok," ujar salah satu sumber kongres Partai Republik.
Selama ini Trump menggunakan tarif terhadap barang Tiongkok senilai miliaran dolar AS sebagai senjata utamanya dalam perang dagang. Oleh sebab itu, prospek untuk membatalkan tarif dagang secara bertahap berlawanan dengan penasihat Trump baik di dalam ataupun di luar Gedung Putih yang tetap waspada untuk memberikan kunci pengaruh AS dalam ekonomi dunia.
"Tidak ada kesepakatan yang spesifik mengenai pembatalan tarif secara bertahap. Amerika selama ini ambigu terkait kapan dan tarif mana yang akan dibatalkan. Tiongkok berharap dan berusaha menenangkan kelompok garis keras domestik dengan tarif dagang yang kapan saja bisa berlaku," ujar penasihat Trump Michael Pillsbury.
(Baca: AS dan Tiongkok Cari Lokasi Baru Teken Kesepakatan Dagang)
Kantor Berita Tiongkok Xinhua pada Kamis menyebut Kementerian Pertanian mempertimbangkan untuk menghapus larangan impor unggas AS. Tiongkok telah melarang impor unggas dan telur dari negara paman Sam tersebut sejak Januari 2015 sejalan dengan merebaknya flu burung.
Kesepakatan kemungkinan akan ditandatangani Trump dan Xi pada bulan ini, namun lokasinya belum ditentukan. Sebelumnya, lokasi penandatanganan kesepakatan dijadwalkan dalam pertemuan pemimpin Asia-Pacifi di Cile pada pertengahan November, tapi dibatalkan.
Satu lokasi lainnya yang mungkin digunakan untuk menandatangani kesepakatan dagang yakni London. Para pemimpin bisa bertemu dalam acara pertemuan NATO pada 3-4 Desember 2019 yang akan dihadiri oleh Trump. Namun Gao tidak berkomentar terkait kemungkinan pertemuan tersebut.
Optimisme terhadap fase pertama kesepakatan dagang telah mendorong pasar modal secara global. Selain itu, imbal hasil surat utang ikut meningkat.
(Baca: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Bakal Diteken Lebih Cepat)