Jelang Kenaikan Tarif, AS-Tiongkok Beri Sinyal Bakal Berunding

REUTERS/Kevin Lamarque/ANTARA FOTO
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa akan ada pembicaraan lanjutan dengan Tiongkok.
Penulis: Rizky Alika
30/8/2019, 12.30 WIB

Kenaikan tarif bea masuk tambahan oleh Amerika Serikat (AS) bakal berlaku awal September 2019. Jelang kebijakan itu, AS dan Tiongkok justru memberi sinyal bakal melanjutkan negosiasi.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, sempat ada beberapa diskusi kemarin (29/8). Kedua negara juga sudah menjadwalkan lebih banyak pembicaraan lanjutan.

“Ada pembicaraan yang dijadwalkan hari ini (Kamis) pada tingkat yang berbeda," kata Trump saat wawancara dengan wartawan Fox News Radio, dikutip dari Reuters, kemarin (29/8) malam. Namun, ia tidak merinci diskusi yang dimaksud.

Trump yakin Tiongkok akan membuat kesepakatan. Sebab, ada tekanan bahwa kenaikan tarif bea masuk bakal menghilangkan beberapa pekerjaan di Negeri Panda. “Saya pikir mereka harus membuat kesepakatan," katanya.

(Baca: Sinyal Positif Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Bawa Harga Emas Turun)

Mulai awal pekan depan, Trump bakal menarik biaya 15% atas produk Tiongkok senilai US$ 125 miliar lebih. Barang-barang itu meliputi pengeras suara pintar (smart speaker), headphone bluetooth hingga berbagai jenis alas kaki. Sedangkan kenaikan tarif untuk produk elektronik berlaku mulai 15 Desember.

Secara rinci, AS mengenakan tarif bea masuk hingga 30% terhadap produk Tiongkok senilai US$ 250 miliar. Walaupun, barang itu sudah dikenakan tarif 25%. Karena itu, Kantor Perwakilan Dagang AS masih akan mengumpulkan tanggapan masyarakat terkait kebijakan itu, hingga 20 September.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika