Beberapa Negara sahabat seperti Arab Saudi, Turki, hingga Australia telah menawarkan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Donggala serta Palu, Sulawesi Tengah. Tawaran itu disampaikan oleh Raja Salman dari Arab Saudi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, hingga Perdana Menteri Australia Scott Morrison melalui telepon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia terbuka untuk menerima bantuan dari luar negeri. Namun, dia menjelaskan bahwa uluran tangan asing tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan.
"Karena telepon yang masuk kepada kami, meminta informasi apa saja yang dibutuhkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10).
Jokowi pun memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk mendata berbagai kebutuhan di lapangan. Hanya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut melihat bahwa kebutuhan tenda dan obat-obatan sangat mendesak saat ini. "Hari ini bisa kami putuskan dan sampaikan kepada negara yang ingin membantu," ujar Jokowi.
(Baca juga: Butuh Dana Besar, Pemerintah Terima Bantuan 18 Negara untuk Gempa Palu)
Sedangkan Wiranto kemarin mengatakan akan berkoordinasi dengan para Duta Besar negara sahabat untuk membahas secara teknis soal bantuan yang akan dikirimkan bagi Indonesia. Sebab, pemerintah juga sudah memiliki prosedur penanganan bencana.
"Kami juga punya target yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi," kata Wiranto.
Wiranto juga mengakui banyak negara yang bersedia mengulurkan bantuan bagi RI. Beberapa disebutnya berasal dari negara kawasan Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika. "Banyak tawaran dan akan kami perbincangkan dengan mereka," kata dia.