Jokowi Sebut Pertemuan Trump-Kim Jong Un Wujudkan Perdamaian Dunia

Kevin Lim / The Straits Times / Anadolu
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menjabat tangan mereka saat setelah penandatanganan dokumen denukrilisasi, sebagai bagian dari KTT AS-Korea Utara, di Singapura,12 Juni, 2018.
Editor: Yuliawati
12/6/2018, 16.58 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani dokumen untuk memulai program denuklirisasi di semenanjung Korea hari ini di Hotel Capella, Singapura. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kesepakatan kedua pemimpin tersebut dan berharap dapat memberi kontribusi perdamaian dunia.

"Saya menyambut baik, Indonesia juga menyambut baik dan mendukung KTT Amerika Serikat dan Korea Utara," kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa (12/6).

April lalu, Jokowi sempat menawarkan Indonesia sebagai lokasi pertemuan Trump dan Kim Jong Un. Mantan Walikota Solo tersebut mengatakan hal ini merupakan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian kawasan.

Jokowi juga menyambut baik proses perdamaian Korsel - Korut. Dirinya berharap pertemuan Presiden Korsel Moon Jae In dengan Kim Jong Un dapat berlanjut pada kesepakatan lain dalam menjalani proses dan merealisasikan perdamaian kedua negara.

"Kami sampaikan Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan itu," kata Jokowi.

Trump maupun Kim sebelumnya terlibat ketegangan dengan aksi saling ancam terkait program pengembangan nuklir oleh Korea Utara. Ketegangan ini sempat dikhawatirkan memicu konflik dan mengganggu pertumbuhan ekonomi di Asia. Sebab, selama ini, pertumbuhan ekonomi Asia ditopang oleh kuatnya daya beli dan investasi seiring kondisi yang aman dan nyaman.

(Baca juga: Korut Luncurkan Rudal, Indeks Saham Korsel, Australia dan Jepang Jatuh)

Mengutip Reuters, berikut dokumen perjanjian kedua belah pihak.

Presiden Donald J Trump dari Amerika Serikat dan Ketua Komisi Urusan Kenegaraan Republik Demokratik Rakyat Korea Utara (DPRK) Kim Jong Un menggelar pertemuan pertama dan bersejarah di Singapura pada 12 Juni 2018.

Presiden Trump dan Ketua Kim Jong Un bertukar pendapat secara komprehensif, mendalam, dan tulus mengenai berbagai isu terkait terbentuknya hubungan AS-DPRK (Korea Utara) dan menciptakan perdamaian yang kuat dan langgeng di Semenanjung Korea.

Presiden Trump berkomitmen memberikan jaminan keamanan untuk DPRK dan Ketua Kim Jong Un menegaskan komitmennya dalam menuntaskan denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea.

Untuk meyakinkan bahwa terbentuknya hubungan AS-DPRK akan memberikan kontribusi untuk proses perdamaian dan kesejahteraan Semenanjung Korea dan dunia, dan menyadari bahwa terbentuknya kepercayaan bersama bisa mendorong denuklirisasi Semenanjung Korea, maka Presiden Trump dan Ketua Kim Jong Un membuat pernyataan berikut ini:

1. Amerika Serikat dan DPRK akan membentuk hubungan baru AS-DPRK yang didasari keinginan rakyat kedua negara akan terbentuknya perdamaian dan kesejahteraan.

2. Amerika Serikat dan DPRK akan bekerja sama untuk membangun perdamaian yang langgeng dan stabil di Semenanjung Korea.

3. Menegaskan kembali Deklarasi Panmunjom pada 27 April 2018, DPRK berkomitmen untuk bekerja menuju denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea.

4. Amerika Serikat dan DPRK berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tahanan perang dan jenazah tentara yang hilang, termasuk repatriasi secepatnya seluruh jenazah yang sudah teridentifikasi.

Memahami bahwa KTT AS-DPRK, pertama dalam sejarah, sebagai peristiwa penting untuk mengakhiri ketegangan dan kekerasan selama beberapa dekade antara kedua negara dan untuk membuka masa depan baru, Presiden Trump dan Ketua Kim Jong Un bertekad untuk mengimplementasikan semua ketentuan dalam pernyataan bersama ini.

Amerika Serikat dan DPRK berkomitmen untuk menggelar negosiasi berikutnya yang dipimpin Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan para pejabat tinggi DPRK, dalam waktu dekat, untuk mengimpelemntasikan hasil dari KTT AS-DPRK.

Presiden AS Donald J Trump dan Ketua Komisi Urusan Kenegaraan Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Jong Un sepakat untuk bekerja sama dalam membangun hubungan baru AS-DPRK dan untuk mendorong terciptanya perdamaian, kesejahteraan, dan keamanan Semenanjung Korea dan dunia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution