Kim Jong Un Lama Tak Muncul ke Publik, Korsel Sebut Soal Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA /wsj/dj
Ilustrasi. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sempat dirumorkan menjalani prosedur Jantung hingga meninggal dunia.
Penulis: Agustiyanti
29/4/2020, 08.26 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tak terlihat di publik selama dua pekan terakhir sehingga menimbulkan spekulasi terkait kondisi kesehatannya. Menteri Korea Selatan dan sumber-sumber pejabat AS mengatakan, Kim kemungkinan tengah berlindung agar tak terinfeksi virus corona.

Spekulasi tentang kesehatan Kim merebak setelah pemimpin negara komunis ini tak hadir dalam perayaan ulang tahun almarhum kakeknya dan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April. Hal ini sebelumnya tak pernah terjadi.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul yang mengawasi keterlibatan dengan Korea Utara, mengatakanb bahwa sangat masuk akal jika Kim memutuskan untuk tidak hadir dalam acara publik untuk terhindar dari virus corona.

"Dia tidak pernah melewatkan peringatan untuk ulang tahun Kim Il Sung sejak dia berkuasa, tetapi banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus corona," kata menteri itu dalam sidang parlemen, dikutip dari Nikkei Asian Review, Rabu (29/4).

Ia menilai kondisi tersebut saat ini merupakan hal yang biasa, meski Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi tentang virus corona.

Sumber otoritas yang akrab dengan penilaian intelijen AS mengatakan, laporan yang dapat dipercaya kepada pemerintah AS menunjukkan alasan kereta kepresidenan Kim terlihat di Wonsan pekan lalu adalah bahwa Kim telah tinggal di sana untuk menghindari penularan virus.

(Baca: Sempat Dikabarkan Meninggal, Trump Harap Kim Jong Un Baik-Baik Saja)

Kim Yeon-chul menggambarkan laporan bahwa Kim telah menjalani prosedur jantung dan tim medis Tiongkok telah melakukan perjalanan ke Korea Utara sebagai berita palsu.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pandangan Washington sebagian besar sejalan dengan penilaian menteri Korea Selatan.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan telah mengetahui kondisi Kim, tetapi tak bersedia memberi penjelasan. Trump hanya berharap Kim dalam kondisi baik.

Trump telah tiga kali bertemu Kim untuk membujuk Korsel agar menghentikan program senjata nuklir yang mengancam Amerika Serikat dan negara-negara tetangganya di Asia. Sementara pembicaraan macet, Trump terus memuji Kim sebagai teman.

Menteri Korea Selatan mencatat, Kim sudah dua kali tidak terlihat di depan umum dalam kurun waktu 20 hari. Terakhir kali media resmi di Korea Utara melaporkan keberadaan Kim adalah ketika ia memimpin pertemuan pada 11 April, tetapi terdapat laporan hampir setiap hari bahwa dia mengirim surat dan pesan diplomatik.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka telah mendeteksi tidak ada gerakan yang tidak biasa di Korea Utara.

(Baca: Dua Minggu Tidak Terlihat, Kim Jong-Un Dirumorkan Meninggal Dunia)

Proyek pemantauan Korea Utara yang berpusat di Washington, 38 North mengatakan pada hari Sabtu bahwa gambar satelit dari pekan lalu menunjukkan kereta khusus yang mungkin milik Kim terparkir di Wonsan, kota peristirahatan di Korea Utara.

Pada hari Selasa, situs web NK News mengatakan kapal-kapal rekreasi yang sering digunakan oleh Kim di lepas pantai Wonsan telah aktif sepanjang bulan ini, menunjukkan kemungkinan kehadirannya yang berlanjut di daerah itu.

Korea Utara telah merespons pandemi virus corona dengan membatalkan beberapa peristiwa besar, memblokir perbatasan, dan melaksanakan karantina wilayah.

"Jika dia hanya berusaha menghindari corona, secara teori seharusnya sangat mudah untuk merilis foto atau video Kim yang tampak sehat," ujar Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, yang memantau Korea Utara.