Tiongkok Olok-olok AS lewat Film Animasi soal Respons terhadap Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/wsj/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara tentang penduduk senior dan pandemi penyakit virus corona (COVID-19). China merilis film animasi pendek yang menyindir AS perihal respons awal pemerintah negara itu terkait pandemi corona.
Penulis: Ekarina
3/5/2020, 10.44 WIB

Tiongkok merilis film animasi pendek berjudul "Once Upon a Virus" yang seolah menyindir atau mengolok-olok pemerintah Amerika Serikat (AS) tekait respons mereka pada saat awal mula wabah Covid-19. Film pendek yang diunggah kantor berita Tiongkok itu memperlihatkan tokoh animasi mirip lego yang digambarkan mewakili kedua negara.

Dikutip dari Reuters, AS dan Tiongkok terlibat dalam perang kata-kata mengenai asal usul wabah corona yang semula muncul di kota Wuhan hingga akhirnya berkembang menjadi pandemi global.

(Baca: Misteri Seputar Asal Mula Virus Corona, Banyak Teori tapi Minim Bukti)

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (30/4) mengatakan bahwa ia yakin virus corona mungkin berasal dari laboratorium virologi Tiongkok, namun menolak untuk memberikan bukti.

Dalam cuplikan animasi film memperlihatkan adegan awal berupa tirai merah terbuka dan muncul tokoh-tokoh seperti Lego dalam bentuk seorang prajurit terakota mengenakan topeng wajah dan Patung Liberty.

Kami menemukan virus baru," kata prajurit itu.

"Lalu?" jawab Patung Liberty. "Ini hanya flu."

Ketika pejuang mengeluarkan peringatan tentang virus dan menghitung tonggak suram dalam wabah Tiongkok, Patung Liberty menjawab dengan acuh, hampir serupa pada saat konferensi pers, yang mana Trump sempat meremehkan keparahan wabah.

"Apakah kamu mendengarkan dirimu sendiri?" Tanya prajurit itu ketika patung itu mulai memerah karena demam dan dihubungkan ke infus.

“Kami selalu benar, meskipun kami bertentangan dengan diri kami sendiri,” jawab patung itu.

"Itulah yang saya sukai tentang Anda orang Amerika, konsistensi Anda," kata prajurit itu.

(Baca: AS vs Cina, Pertarungan di Laut Cina Selatan di Tengah Covid-19)

Amerika Serikat dan sejumlah negara sebelumnya menuduh Tiongkok menyesatkan dunia terkait besarya dampak wabah, hingga ada seruan yang berkembang untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul virus.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Trump mengatakan dia percaya penanganan Tiongkok terhadap pandemi virus corona adalah bukti bahwa Beijing "akan melakukan apa pun yang mereka bisa" untuk membuatnya kehilangan tawaran pemilihan ulang pada November.

Hingga kini, penyebaran wabah corona terus menyebar luas di seluruh dunia. Data worldometers menunjukkan, jumlah kasus corona di seluruh dunia telah mencapai 3,48 juta. Dari angka tersebut, 244 orang dinyatakan meninggal dunia dan 1,12 juta orang sembuh.

Amerika Serikat menempati urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kasus corona terbanyak melampaui Tiongkok, dimana virus awal ini terdeteksi. AS tercatat memiliki 1,16 juta kasus, diikuti Spanyol 245 ribu kasus, Italia 209 ribu kasus, Inggris 182 ribu kasus dan Perancis 168 ribu kasus.