Thailand Akan Produksi Vaksin Corona Murah untuk Pasar Asia Tenggara

ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi penelitian cairan pernafasan kelelawar di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020).
26/5/2020, 12.06 WIB

Perlombaan pengembangan vaksin virus corona Covid-19 di beberapa negara masih terus berlanjut. Hari Sabtu (23/5), para peneliti dari Universitas Chulalongkorn, Thailand telah memulai uji coba antivirus ke monyet.

Mereka bertujuan menyediakan vaksin dengan harga murah bagi negara tetangganya di Asia Tenggara. Pemerintah Thailand juga telah menargetkan vaksin ini dapat digunakan mulai tahun 2001.

“Ini bukan soal uang tapi aksesabilitas (vaksin),” kata Direktur Pengembangan Vaksin Covid-19 Universitas Chulalongkorn Kiat Ruxrungtham dilansir dari Reuters, Selasa (26/5).

(Baca: Perusahaan Tiongkok Sebut Vaksin Buatannya Ampuh Tangkal Corona)

Para peneliti Universitas Chulalongkorn telah menggandeng perusahaan biotek Amerika Serikat untuk memproduksi vaksin Covid-19. Sedangkan pasar yang dituju antara lain Malaysia, Indonesia, Vietnam, Myanmar, dan Laos.

“Jika tetangga kami masih memiliki angka infeksi tinggi maka kita tidak akan bertahan dalam jangka panjang," kata Kiat.

Kiat juga mengatakan langkah ini demi menghindarkan ketergantungan vaksin dari negara-negara maju. Apalagi ada kemungkinan akan ada pasokan macet jika permintaan antivirus di dunia sangat besar.

“Bagaimana bisa fasilitas manufaktur menghasilkan jutaan atau miliaran dosis,” ujarnya.

Sedangkan Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman juga menargetkan vaksin virus corona Covid-19 lokal bisa diproduksi pada tahun depan. Mereka telah memetakan tiga whole genome sequence (WGS) alias genom virus ini dari pasien.

“Dengan mengetahui virus yang beredar, kami bisa desain vaksin yang sesuai dengan yang ada di Indonesia,” kata Amin awal bulan ini.

(Baca: Jokowi Puji Eijkman yang Temukan 7 Genom Virus Corona)