Negara G20 Sepakat Kerjasama Kembangkan Vaksin dan Obat Corona

123RF.com/Lightfieldstudios
Ilustrasi. Hampir seluruh negara kini tengah bertarung melawan efek pandemi ini, baik dari aspek kesehatan maupun perekonomian.
26/7/2020, 13.25 WIB

Negara-negara G20 sepakat untuk bekerja sama mengembangkan vaksin dan obat-obatan Covid-19 yang mudah diakses dan terjangkau, serta mempercepat pemulihan ekonomi dunia. Hampir seluruh negara kini tengah bertarung melawan efek pandemi ini, baik dari aspek kesehatan maupun perekonomian. 

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, menjelaskan kesepakatan tersebut diambil oleh para pemimipin negara-negara G20 dalam pertemuan virtual Extraordinary G20 Sherpa ke-2 yang digelar hari Jumat (24/7) lalu.

"Indonesia terus mendorong peningkatan kerja sama dalam rangka penemuan vaksin dan penyaluran obat-obatan yang mudah terjangkau dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat," ujar Rizal dalam siaran pers, dikutip Minggu (26/7). 

Selain aspek kesehatan, pemulihan ekonomi juga menjadi konsen utama pemerintah Indonesia. Kini semua negara di dunia tengah melakukan langkah luar biasa dan menerapkan strategi kebijakan, baik dari sisi fiskal maupun moneter.

 Untuk mendorong pemulihan ekonomi, pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial bagi yang terdampak, serta mendorong peningkatan kemampuan pelaku usaha sektor rill dan sektor keuangan. 

Adapun pertemuan ini membahas mengenai perkembangan terkait isu penanganan Covid-19, perkembangan isu-isu terkini di bawah Working Groups G20, serta masukan terhadap elemen Outcome KTT G20 yang akan dilaksanakan pada bulan November 2020. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia antara lain memberikan masukan untuk memastikan keamanan dan peningkatan dukungan bagi para pelaku tenaga kesehatan, serta mendorong kelancaran arus barang dan jasa di tengah pandemi Covid-19. 

 Selain itu, masukan juga diberikan terkait sejumlah aspek yang harus dipenuhi dalam pertukaran data guna menghindari terjadinya kebocoran data dalam isu ekonomi digital. 

 “Hal yang juga perlu menjadi perhatian adalah peningkatan kerja sama dalam rangka upaya penanganan perubahan  iklim serta  mendorong investasi guna meningkatkan mata pencaharian petani, khususnya pertanian skala kecil dan pertanian keluarga,” katanya.

 Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia kini mencapai lebih dari 10 juta orang dengan kematian hampir 650 ribu orang. Sementara itu, hampir 10 juta orang berhasil sembuh dari penyakit menular ini. 

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah