Pfizer Inc bersama mitranya, BioNTech Se, tengah mengembangkan booster atau penguat vaksin virus corona. Langkah tersebut diambil setelah muncul varian baru Covid-19 yang lebih cepat menyebar dan mematikan.
Pihak Pfizer menyatakan bahwa pengembangan vaksin itu merupakan langkah antisipasi munculnya berbagai varian baru virus corona. "Kami sudah meletakkan dasar untuk merespon dengan cepat jika vaksin kami kurang membentuk kekebalan menangkal varian SARS-CoV-2," kata Pfizer dalam email kepada Reuters pada Rabu (27/1).
Namun, perusahaan menambahkan bahwa studi yang diperlukan untuk mengevaluasi suntikan booster belum ditentukan. Sebab, ha itu haru sesuai kesepakatan dengan regulator.
Di sisi lain, Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan bahwa pihaknya tengah mengerjakan vaksin untuk melawan varian baru virus corona. Salah satunya mutasi virus dari Afrika Selatan.
"Kami bersama Universitas Oxford mengembangkan vaksin untuk varian tersebut," kata Soriot kepada harian Italia La Repubblica pada Selasa (26/1).
Selain itu, Moderna Inc, akan menguji suntikan booster baru untuk varian virus corona dari Afrika Selatan. Uji coba itu dilaksanakan sebagai upaya memperkuat respon antibodi terhadap mutasi virus tersebut.
Dalam uji coba sebelumnya, Moderna menyatakan bahwa vaksin buatannya membentuk antibodi yang lebih rendah terhadap respon varian baru dari Afrika Selatan. Meski begitu, vaksin Moderna masih efektif mencegah varian baru dari mutasi virus di Inggris.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan