Jokowi Ajak Negara Berkembang D-8 Dorong Keadilan Akses Vaksin

BPMI Setpres/Lukas
Presiden Jokowi saat mengikuti KTT ke-10 D-8, secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (08/04/2021).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
9/4/2021, 07.15 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan vaksin Covid-19 merupakan barang publik global. Ia mengingatkan kepada negara anggota Developing Eight (D-8) bahwa distribusi vaksin untuk semua negara.

"Artinya dunia harus dapat gandakan kapasitas produksi. Ini berarti tidak boleh ada restriksi tehadap produksi dan disitribusi vaksin," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjelaskan pidato Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 Developing Eight (D-8), Kamis (8/4).

Jokowi, lanjut Retno, menegaskan negara D-8 harus mendorong akses vaksin yang adil. Ketersediaan dan keterjangkauan vaksin menjadi kunci untuk keluar dari krisis pandemi.

Untuk itu, Mantan Wali Kota Solo itu mengajak para pimpinan negara D-8 untuk menolak nasionalisme vaksin. Sebaliknya, vaksinasi multilateral harus didukung oleh anggota D-8.

Negara D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi vaksin yang dimilikinya guna meningkatkan produksi vaksin secara global. Selain itu, para negara anggota juga perlu mendorong transfer teknologi dalam pengembangan vaksin. "D-8 harus membuka kerja sama dan pengembangan vaksin ke depan," ujar Retno.

Sementara itu, negara-negara maju telah mendominasi produksi dan distribusi vaksin Covid-19 di dunia. Simak Databoks berikut: 

Halaman:
Reporter: Rizky Alika